Surabaya (ANTARA) - KH Ahmad Dzulhilmi Ghozali resmi menjadi Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya periode 2024-2029, berdasarkan hasil Konferensi Cabang (Konfercab) ke-25 yang digelar di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat (25/4).
Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya Kiai Dzulhilmi dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Sabtu menyatakan komitmennya untuk membawa organisasi keagamaan ke masa kejayaan, seperti puluhan tahun silam.
"Sejumlah kegiatan di periode kemarin harus disempurnakan, tujuannya mengembalikan kejayaan PCNU Surabaya," kata Kiai Dzulhilmi.
Bagi dia, rais syuriah bukan hal baru yang diembannya, sebab pada periode sebelumnya KH Dzulhilmi memegang jabatan yang sama.
Sementara untuk posisi Ketua Tanfidziyah PCNU Surabaya diisi oleh Masduki Toha yang pada periode caretaker menjabat sebagai sekretaris organisasi keagamaan tersebut.
Pada konfercab itu, Masduki Toha memperoleh 13 suara atau 62 persen sumbangan dari majelis wakil cabang (MWC). Angka itu mengungguli torehan milik dua kandidat lainnya, yakni Miftah Johari dengan 7 suara dan Rahmad Ihya' dengan 1 suara.
Ketua Tanfidziyah PCNU Surabaya Masduki Toha menyebut siap menjalankan seluruh tugas dan tanggung jawab untuk NU.
"Bismillah, saya siap mengemban amanah sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Surabaya," ucapnya.
Salah satu fokus adalah meningkatkan program di tahun lalu dan merancang inovasi di masa kepemimpinannya bersama Rais Syiriah PCNU Kota Surabaya KH Ahmad Dzulhilmi Ghozali.
"Begitu juga pola-pola menjalin komunikasi dengan pemerintah kota dan pihak manapun untuk bisa bersinergi bersama PCNU Surabaya," tuturnya.
Anggota DPRD Surabaya periode 2014-2019 yang juga mantan aktivis Ansor Jatim ini mengucapkan terima kasih kepada ketua sebelumnya, yakni H Umarsyah.
"Ini merupakan perubahan pola pikir, jika biasanya konfercab kami berdebat soal tata tertib, kali ini tidak, kami lebih berbicara program," ujar dia.
Konfercab PCNU Surabaya ke-25 dihadiri sejumlah petinggi Nahdlatul Ulama tingkat pusat maupun Wilayah Jawa Timur, seperti Ketua PBNU KH Aizzudin Abdurahman, Wakil Sekjen PBNU KH Imron Rosyadi Hamid, dan Wakil Ketua PWNU Jawa Timur.