"Jumlah itu meliputi zakat fitrah berupa 561 bungkus beras, yang masing-masing 3 kg/bungkus, serta zakat mal berupa uang, yang kami bagikan kepada masyarakat sekitar sekolahan dan panti asuhan serta rumah singgah," kata Ketua Lazis Yayasan PTSNU 'Khadijah' Surabaya Yulia Istianah, di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, 561 bungkus beras zakat fitrah itu dibagikan kepada masyarakat dari 10 RT (rukun tetangga) di sekitar sekolahan, tapi juga ada yang dibagikan kepada lima panti asuhan dan satu rumah singgah anak jalanan.
"Setiap RT mendapatkan 25 bungkus beras, jadi kalau ada 10 RT berarti ada 250 paket beras yang masing-masing 3 kilogram, kemudian per paket juga ditambahi uang Rp50.000, jadi kalau 250 paket berarti uangnya ada Rp112,5 juta untuk 10 RT," katanya.
Khusus untuk lima panti asuhan dan satu rumah singgah anak jalanan di Surabaya, ia menjelaskan mereka mendapatkan 15 bungkus beras zakat fitrah atau 90 bungkus/paket (15x6), yang juga ditambahi uang Rp100.000 per paket, sehingga uangnya mencapai Rp9 juta.
"Zakat fitrah dan zakat mal itu sifatnya imbauan, kalau kami wajibkan tentu bisa lebih dari itu, tapi kami tahu banyak siswa yang tetangganya juga lebih membutuhkan zakat mereka," katanya, didampingi panitia zakat dan sejumlah pengurus YPTSNU Khadijah Surabaya.