Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Juliana Eva Wati mengingatkan masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya untuk mencegah munculnya penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Kita tidak boleh merasa sehat tetapi kemudian melupakan yang lainnya, termasuk kebersihan lingkungan," kata Jeje sapaan akrabnya saat ditemui di Ruang Komisi D DPRD setempat, Senin.
Hal itu diutarakan menyusul terbitnya pernyataan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mendeteksi laju kasus Dengue di Indonesia hingga Maret 2024 mengalami peningkatan hampir tiga kali lipat ketimbang di periode yang sama tahun 2023.
Beberapa upaya pencegahan DBD adalah dengan rutin menguras tempat penampungan air hingga tidak menyimpan barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, masyarakat juga tidak boleh mengabaikan pola hidup sehat, sama seperti saat masa COVID-19.
Dia menyebut pandemi seharusnya menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk tetap menerapkan gaya hidup sehat.
"Harus dilakukan setiap hari, intinya jangan mengabaikan sesuatu," ujarnya.
Jeje menyatakan hingga saat ini angka kasus DBD di Surabaya memang sudah muncul, namun tidak signifikan.
Karena itu, dia mendorong masyarakat untuk membantu pemerintah kota (pemkot) yang sudah rutin melakukan langkah pencegahan.
"Tetap harus waspada, lakukan pencegahan dan jangan sampai meningkat seperti kota lain," ucapnya.
Sementara itu, pemkot setempat diimbau untuk rutin melaksanakan penyuluhan soal antisipasi dan bahaya DBD kepada para pelajar di masing-masing sekolah.
"Tentu Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan harus berkoordinasi lebih lanjut," tuturnya.