Jombang (ANTARA) - Manajemen RSUD Jombang menegaskan bahwa manajemen tetap menjadwalkan operasi pasien lanjut usia yang sempat videonya viral karena kabur dari rumah sakit akibat tidak ditunggui keluarga.
Direktur RSUD Jombang dr Ma'murotus Sa'diyah mengemukakan pihaknya sudah menjadwalkan pasien tersebut untuk dilakukan operasi. Namun, karena belum ada tanda tangan dari keluarga, sehingga operasi tidak segera dilakukan.
"Dari awal pasien datang ini sudah direncanakan operasi, namun keluarga tidak ada yang datang mengurus. Petugas kami telepon bidan desa dan meminta nomor keluarga dan dari perangkat, karena itu prosedur," katanya di Jombang, Rabu.
Ia menampik pasien tidak dioperasi karena masalah biaya. Menurutnya, pembiayaan dari pasien sudah ditangani melalui mekanisme yang ada dan tinggal dilakukan operasi.
Pihaknya saat ini sudah kembali merawat pasien lanjut usia yang bernama Bambang, warga Dusun Wonoayu, Desa Dukuhmojo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang itu. Kondisinya juga sudah lebih baik dan menunggu yang bersangkutan stabil.
"Di sini keluarga dan pamong desa sudah hadir, jadi bukan persoalan pembiayaan," kata dia.
Bambang didiagnosa mengalami sakit prostat dan harus menjalani operasi. Ia dirawat di RSUD Jombang dan saat dalam perawatan tersebut, tiba-tiba ia kabur.
Ketika kabur dari ruang perawatan, di tubuhnya masih terpasang selang cairan infus. Ia kabur karena kesal tak kunjung mendapatkan kepastian operasi sakit yang dialaminya, padahal ia sudah berhari-hari tinggal di rumah sakit.
Videonya viral saat ia mencoba kabur dan ditahan petugas keamanan dari rumah sakit. Saat itu, ia tetap nekat ingin pulang ke rumah adiknya di Dusun Wonoayu, Desa Dukuhmojo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
Selain itu, ada juga petugas yang membawa kursi roda. Dengan tetap mencoba membujuk pasien itu, petugas menenangkan yang bersangkutan. Hingga kemudian, ia kembali ke rumah sakit.
Sementara itu, salah seorang kerabat dari pasien lansia itu, Andreas mengatakan ia ke rumah sakit menemani pamannya itu. Menurut dia, pamannya sejak sakit memang agak pemarah.
Ia menambahkan, ayahnya juga mendampingi. Namun, saat ini ayahnya ke Surabaya untuk memberi kabar saudara yang lain jika pamannya itu sakit.
"Orangnya sering marah-marah. Bukan bermaksud bapak saya tidak mau menunggui di rumah sakit, saat ini bapak ke Surabaya untuk memberi kabar ke saudara yang lain tentang sakitnya paman," kata Andreas.