Surabaya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Surabaya optimistis pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (SUB PIN) Polio putaran pertama yang digelar serentak di Balai RW hingga Posyandu se-wilayah setempat bisa rampung dalam sehari.
Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina menyebut total target imunisasi SUB PIN Polio di Kota Surabaya sebanyak 329.616 anak-anak yang tersebar di 31 wilayah kecamatan.
"Kami upayakan semaksimal mungkin, bisa kami kejar dalam satu hari. Targetnya semaksimal mungkin, seoptimal mungkin," kata Nanik melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Senin.
Dinkes menggandeng sejumlah pihak untuk merealisasikan target tersebut, di antaranya pihak kecamatan, kelurahan, Bunda PAUD, hingga Kader Surabaya Hebat (KSH).
"Mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, maupun jurusan kesehatan maupun tidak, itu membantu kami," ucapnya.
Program imunisasi itu juga digelar serentak di Jawa Timur, tujuannya adalah mencegah penyebaran virus Polio pada anak-anak usia 0-7 tahun atau delapan tahun kurang dari sehari.
SUB PIN Polio, kata dia, sebenarnya ditargetkan rampung satu pekan untuk pelaksanaan tahap pertama. Namun, jika tak selesai, maka Dinkes Surabaya melanjutkan imunisasi pada Selasa, 16 Januari 2024.
"Kalau ada yang ketinggalan imunisasi hari ini, kamu kejar besok tanggal 16 Januari, bismillah bisa mencapai target," ujarnya.
Selain itu, Nanik menyebut masih ada beberapa nama anak yang domisili orang tuanya tidak sesuai dengan alamat rumah. Hal ini akhirnya sedikit menghambat proses imunisasi Polio di putaran pertama.
Adanya kendala tersebut, Dinkes melakukan pengecekan dari rumah ke rumah untuk memastikan semua anak di Kota Surabaya telah dilakukan imunisasi polio.
"Kami tetap upayakan, misalnya terdaftar tetapi ternyata tidak ada, nanti kami lakukan kunjungan rumah, sweeping istilahnya. Mungkin besok atau besok lusa dilakukan," katanya.
Dia mengimbau kepada seluruh orang tua yang memiliki anak usia 0-7 tahun, atau tujuh tahun lebih 11 bulan 29 hari segera mengikuti imunisasi Polio di tempat-tempat yang telah ditentukan oleh Pemkot Surabaya, seperti balai RW, Puskesmas, sekolah TK, PAUD, dan SD.
"Kalau belum datang atau kebetulan hari ini masih sakit, nanti kami datangi ke rumahnya untuk dilakukan penetesan imunisasi. Itu untuk yang sudah terdaftar tapi belum hadir," tuturnya.
