Surabaya (ANTARA) - Yayasan Paramitra berupaya menciptakan sistem pelayanan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat di Jawa Timur terkait pentingnya memahami kesehatan mata, salah satunya soal katarak.
Teknis kolaborasi itu dipaparkan melalui agenda bertajuk "Membangun Sistem Kesehatan Mata Yang Komprehensif, Inklusif, dan Replikatif di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Tuban", yang digelar di Surabaya, Selasa.
"Program ini memang menggandeng kawan-kawan kader disabilitas, untuk menciptakan layanan kesehatan mata yang lebih menginklusi," kata Direktur Yayasan Paramitra Ashiah Sugianti.
Program itu melibatkan peran 1.500 kader yang dibentuk di wilayah Kabupaten Probolinggo dan Tuban.
Para kader diterjunkan ke setiap wilayah di dua kabupaten tersebut untuk melakukan sosialisasi. Namun, jika ditemukan kasus katarak maka dilakukan pendampingan sampai mendapatkan penanganan medis.
Namun, pada 2024 Paramitra sudah mempersiapkan sejumlah daerah lainnya untuk disasar program tersebut.
"Kami tawarkan dulu ke daerah lain, yang responsif Ngawi Magetan Madiun, kemudian sudah ditindaklanjuti dan dilakukan asesmen bersama," ucapnya.
Di tempat sama, Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Farida Cahyaning menyebut langkah yang diambil Paramitra memberikan dampak positif pada percepatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
"Misalnya, soal pencegahan katarak apa saja upaya yang dilakukan agar seseorang tidak terkena katarak jadi kami berikan edukasi kepada masyarakat," ujarnya.