Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan desakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berhasil meningkatkan kuantitas bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina yang terdampak perang di Gaza.
"11 November, saya terbang ke Saudi Arabia, ke Riyadh. Saat itu untuk memenuhi undangan Konferensi Tingkat Tinggi - KTT Luar biasa dari OKI dalam rangka Gaza Summit," kata Presiden Jokowi saat membuka Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXXII di Kalimantan Barat, Jumat malam.
Presiden Jokowi, melalui video siaran langsung Sekretariat Presiden di Jakarta, mengatakan KTT Luar Biasa OKI yang dihadiri oleh 57 perwakilan negara Islam menyampaikan sikap yang sama, yakni mengutuk agresi militer Israel di Gaza, menghentikan perang, menyegerakan gencetan senjata, dan bantuan kemanusiaan menuju Gaza dibuka lebar.
"Karena memang bantuan-bantuan kemanusiaan belum dibuka lebar," katanya.
Melalui desakan yang diberikan OKI, kata Jokowi, saat ini kuantitas barang bantuan kemanusiaan yang masuk dari berbagai negara menuju Gaza semakin meningkat.
"Awal-awal baru lima, 10, 15, kontainer yang diperbolehkan masuk ke sana lewat pintu gerbang di Rafah dan bantuan kita di El Arish Mesir hadir terlebih dahulu. Tapi dengan desakan yang kita berikan, sekarang sudah bisa mencapai kurang lebih 100 kontainer per hari yang bisa masuk ke Gaza," katanya.
Jumlah itu masih perlu ditingkatkan sebab bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan diperkirakan mencapai hampir 500 kontainer per hari, kata Jokowi menambahkan.
Dari Gaza Summit di Riyadh, Jokowi melanjutkan perjalanan menuju Gedung Putih, Amerika Serikat, 14 November 2023, dalam kapasitas Indonesia yang diberi mandat oleh OKI untuk memulai tindakan atas nama OKI dan Liga Arab guna menghentikan perang di Gaza.
Selain Indonesia, para pemimpin OKI melalui resolusi yang disepakati usai KTT luar biasa di Riyadh juga memberi mandat kepada Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Turki, dan Nigeria untuk membantu memulai proses politik guna mewujudkan perdamaian antara Israel dan Palestina.
"Dan saya juga menyampaikan secara khusus, langsung, ke Presiden Joe Biden mengenai hasil yang ada di KTT di Riyadh tadi. Saya sampaikan apa adanya, ini, ini, dan ini, karena memang kuncinya ada di sana," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Jokowi dalam KTT APEC pada 16 November 2023 di San Fransisco, Amerika Serikat.
"Supaya semuanya mendengar betapa penderitaan di Gaza ini sebuah penderitaan yang luar biasa kalau kita baca hampir setiap hari berita-berita yang ada," katanya.
Presiden Jokowi menyebut korban meninggal akibat perang di Gaza sudah lebih dari 15 ribu jiwa, 60 persen di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
"Inilah perang, yang kadang-kadang kita kalau berpikir dalam dunia yang sangat modern seperti ini masih ada perang," katanya.