Pemprov Jatim (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkap hasil kerja keras dan ikhlas para pilar sosial yang salah satunya turut berperan menurunkan angka kemiskinan.
"Periode Maret 2021 sampai Maret 2023 Jatim tertinggi menurunkan kemiskinan sebanyak 383.920 jiwa. Disusul dengan turunnya kemiskinan ekstrem di tahun 2021 sebesar 2,23 persen, September 2022 sebesar 1,56 persen dan Maret 2023 sebesar 0,82 persen," katanya saat menyapa 1.657 pilar sosial di Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Bojonegoro, Senin.
Menurut dia, angka kemiskinan ekstrem di Jatim turun 3,58 persen dalam tiga tahun terakhir.
"Kalau tidak dibantu pilar sosial seperti pendamping program keluarga harapan, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan dan taruna siaga bencana mustahil turun signifikan. Terima kasih semuanya," ujarnya.
Pilar sosial, lanjut Khofifah, turut berperan dalam pembentukan desa mandiri tertinggi di Indonesia. Terdata dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia, 2.8000 di antaranya atau sebesar 24,44 persen berada di Jatim.
Gubernur Khofifah menyampaikan desa tertinggal dan sangat tertinggal sudah tidak ada di Jatim sejak 2021. Selain itu, desa devisa di Jatim tertinggi di antara desa di seluruh provinsi di Indonesia.
"Membangun dari desa sangat penting. Dari desa, kegotongroyongan terbangun, lumbung pangan terbangun.Terima kasih seluruh pilar sosial yang sudah memberikan penguatan proses pembangunan di Jatim," ucapnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga mengungkapkan pencapaian ini tidaklah mudah dan bukan kerja satu perangkat daerah dari provinsi, kabupaten dan kota, melainkan kerja keras dan ikhlas yang tergabung dalam pilar sosial.
"Pendampingan masyarakat untuk tidak sekadar menyalurkan bantuan sosial, tetapi sampai menyalurkan nilai-nilai kemandirian semangat luar biasa membangun investasi sosial bagi masyarakat miskin maupun penyandang masalah agar dapat hidup mandiri," tuturnya.
Gubernur Khofifah ungkap hasil kerja ikhlas pilar sosial
Senin, 20 November 2023 20:30 WIB
Kalau tidak dibantu pilar sosial seperti pendamping program keluarga harapan, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan dan taruna siaga bencana mustahil turun signifikan