Surabaya (ANTARA) - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan sebanyak enam akta kematian korban kecelakaan antara minibus "elf" dan KA Probowangi sudah diterbitkan.
"Sebagian akta sudah diterbitkan, jumlahnya enam akta," kata Eddy di Surabaya, Senin.
Berdasarkan data yang diterima dari Dispendukcapil Kota Surabaya, masing-masing akta kematian itu atas nama, Riono (58) asal Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, Gatot Hari Cahyono (55) asal Kelurahan Gubeng Airlangga, Kecamatan Gubeng, dan Titik Ristianti (55), asal Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan.
Kemudian, Suyono (54) asal Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Sukarnoto (56) asal Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, dan Maria Ana (58), Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan.
Akta kematian milik enam korban kecelakaan itu kemudian diserahkan ke camat di masing-masing wilayah.
Lebih lanjut, Eddy menambahkan masih ada lima akta kematian yang belum diterbitkan, sebab Dispendukcapil Surabaya masih menunggu masuknya berkas laporan dari keluarga maupun RT/RW.
"Karena salah satu syarat harus ada pelapor, Insya Allah hari ini selesai," ucapnya.
Diketahui korban tewas pada insiden di Kabupaten Lumajang berjumlah 11 orang. Sedangkan empat orang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haryoto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu, 19 Oktober 2023 malam.
Kecelakaan antara "elf" dan KA Probowangi relasi Ketapang Banyuwangi-Surabaya terjadi di perlintasan tanpa palang pintu di KM 138+0 petak jalan antara Stasiun Randuagung-Stasiun Klakah.
Minibus yang ditumpangi belasan penumpang itu hendak menuju Kota Surabaya usai perjalanan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Para korban sebelumnya sempat melakukan reuni Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya turut mengucapkan duka cita atas kejadian tersebut. Pendampingan hingga bantuan bagi keluarga korban pun diberikan.
