Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun memberikan imunisasi atau vaksin Hepatitis B untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan di wilayah setempat yang bersumber dari Kementerian Kesehatan RI untuk pencegahan sebagai garda terdepan.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, dr Denik Wuryani mengatakan vaksin Hepatitis B tahap pertama diberikan kepada sekitar 2.000 tenaga medis dan nakes di lingkup Pemkot Madiun.
"Ada beberapa nakes yang sudah dapat, tapi ada juga yang belum. Tahap pertama ini kita punya sekitar 2.000-an. Memang baru setengah dari jumlah nakes dan tenaga medis yang ada," ujar Denik di sela kegiatan pencanangan suntikan pertama imunisasi Hepatitis B di RSUD Sogaten Kota Madiun, Jumat.
Menurut dia proses pemberian vaksin akan dilakukan secara bertahap sesuai arahan pemerintah pusat. Meskipun di Kota Madiun tidak ditemukan kasus penularan, namun dari penelitian, nakes dan tenaga medis yang paling rentan tertular, maka diberikan terlebih dahulu.
Berdasarkan data yang ada, prevalensi kasus Hepatitis B di Indonesia sebesar 4,7 persen dan proporsi tenaga kesehatan yang memiliki antibodi anti-HBs+ baru sebesar 36,7 persen.
Maka dari itu, imunisasi Hepatitis B akan diprioritaskan kepada 541.243 tenaga kesehatan yang ada di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) serta fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) yang akan bergulir hingga Februari 2024.
Ia menambahkan kegiatan pemberian vaksin tersebut merupakan tindak lanjut dari Kementerian Kesehatan. Pencanangan dilakukan karena ada potensi nakes dapat tertular dan vaksin merupakan langkah antisipasinya.
"Saat ini baru sebagian yang bisa dapat imunisasi, targetnya tentu semua bisa. Prosesnya bertahap karena dari pusat memang jumlah vaksin terbatas," kata dia.
Sementara, pencanangan suntikan pertama imunisasi Hepatitis B tersebut juga disaksikan oleh Wali Kota Madiun Maidi. Pihaknya mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat dalam memprioritaskan tenaga medis dan nakes sebagai garda terdepan dalam layanan kesehatan.
"Ini bagus. Tenaga medis dan nakes itu garda terdepan untuk kesehatan. Kalau mereka sehat, pelayanan kesehatan juga optimal," tuturnya.