PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) terus berkomitmen memberikan kemudahan investasi ke Jawa Timur (Jatim), salah satunya dengan dimulainya pembangunan Liquefied Natural Gas (LNG) plant milik PT Likuid Nusantara Gas (LNG) di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER).
Dirut PT SIER Didik Prasetiyono, di Pasuruan, Kamis, mengucapkan terima kasih kepada PT LNG yang telah berinvestasi ke PIER. Pihaknya berjanji akan memfasilitasi semua yang dibutuhkan PT LNG untuk kemudahan proses pembangunan LNG plant.
"Komitmen kami sebagai pengelola kawasan industri untuk semua tenan, termasuk PT LNG adalah berupaya agar semua investasi yang masuk di kawasan industri milik SIER mendapat kemudahan-kemudahan. Dan kami bersyukur, PT LNG mengaku mendapat kemudahan-kemudahan itu,” kata Didik.
Ia mengatakan, pembangunan LNG plant di PIER ini akan membawa peningkatan perekonomian di Jatim, karena PT LNG menyediakan energi yang bersih dan sangat dibutuhkan di masa depan.
“Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada PT LNG yang telah berinvestasi di PIER. Semoga pembangunan pabriknya bisa tepat waktu dan tidak ada kendala. Kami siap memfasilitasi semua kebutuhan yang diperlukan untuk proses pembangunan LNG plant ini," ujarnya lagi.
Dirut PT LNG Wira Rahardja mengatakan pembangunan LNG plant tersebut diklaim merupakan yang pertama ada di Jawa.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PIER yang merupakan kawasan industri milik PT SIER, yang telah membantu pembangunan ini. Dengan banyaknya bantuan itu, proses pembangunan LNG plant tidak ada kendala yang berarti," ujarnya pula.
Dia mengatakan, dukungan yang diberikan SIER sangat banyak sejak dari proses perizinan hingga acara peletakan batu pertama bisa berjalan dengan lancar.
"Di sini sangat ramah investasi. Kami berharap dengan banyaknya kemudahan ini, proses pembangunan LNG plant bisa selesai tepat waktu,” ujar Wira Rahardja.
Wira Rahardja juga membeberkan alasan memilih PIER sebagai lokasi investasi, yakni LNG plant yang akan dibangun dekat dengan pipa gas milik Pertamina Gas (Pertagas).
"Kemudian PIER terhubung dengan akses keluar masuk tol, sehingga mudah untuk pengiriman LNG ke luar daerah, seperti ke Jawa Tengah, Jawa Barat atau Bali. Selain itu, PIER yang merupakan kawasan industri, sehingga lebih ramah lingkungan dan mudah mengurus perizinan," ujar dia lagi.
"Kemudian PIER terhubung dengan akses keluar masuk tol, sehingga mudah untuk pengiriman LNG ke luar daerah, seperti ke Jawa Tengah, Jawa Barat atau Bali. Selain itu, PIER yang merupakan kawasan industri, sehingga lebih ramah lingkungan dan mudah mengurus perizinan," ujar dia lagi.
“Kami melihat ekosistem di PIER sangat menunjang. Seperti ketersediaan air, listrik, proses pengolahan limbah hingga pemadam kebakaran. Jika kita bangun di luar kawasan industri, tentu kita akan menyiapkan semua infrastruktur itu. Tapi kalau di PIER sudah lengkap semua,” kata dia.
Menurut Wira, proses pembangunan pabrik ini membutuhkan waktu sembilan bulan atau pada September 2024 nanti sudah bisa beroperasi, dengan investasi yang ditanamkan sebesar 16,8 juta dolar Amerika Serikat (AS) dan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 120 hingga 140 orang.
“LNG ini menjadi energi transisi yang penting untuk dekarbonisasi, karena sekarang masih banyak industri yang menggunakan bahan bakar fosil seperti BBM dan batu bara yang emisinya masih besar. Kita harus mulai mengurangi emisi gas ini, dan LNG menjadi pilihan utama,” tuturnya.