Madiun (ANTARA) - Wali Kota Madiun Maidi mengajak para siswa di Kota Madiun menjauhi narkoba dan tidak penasaran untuk menggunakannya dalam upaya mewujudkan Generasi Emas 2045.
"Dalam membangun daerah, semua lini harus diantisipasi, termasuk penyalahgunaan narkoba di masyarakat, utamanya kalangan pelajar," ujar Wali Kota Maidi dalam kegiatan sosialisasi pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika (P4GN-PN) di I-Club, Kota Madiun, Senin.
Dalam kegiatan yang digelar oleh Bakesbangpol Kota Madiun tersebut, Maidi menyatakan dalam mewujudkan generasi emas 2045 tentu penuh dengan tantangan. Salah satunya, peredaran narkoba yang masih mengintai masyarakat, termasuk generasi muda.
"Kota kita semakin ramai dan tangan semakin banyak. Jangan sampai pembangunan kota ini menyebabkan SDM terganggu," kata dia.
Menurutnya, fasilitas IT dan upaya peningkatan SDM di Kota Madiun akan sia-sia jika anak-anak terjerumus narkoba. Otomatis, obat terlarang itu akan menghancurkan masa depannya.
Karenanya, Wali Kota Maidi mengajak agar anak-anak di Kota Madiun fokus terhadap upaya pengembangan diri. Serta, tidak tergiur dengan narkotika dan sejenisnya.
Pemkot Madiun telah berupaya maksimal untuk memfasilitasi minat, bakat, kesehatan, dan pendidikan para pelajar.
Selain itu juga berupaya untuk mempertahankan status sebagai Kota Layak Anak (KLA) dalam rangka mewujudkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan tidak terjebak dalam pengaruh NAPZA atau Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya.
"Kalau sudah terlanjur terjerumus harus dibina. Diberi bekal keterampilan. Jangan sampai dia ingat lagi dengan narkoba," katanya.
Dengan kegiatan sosialisasi itu, diharapkan para pelajar bisa menjauhi perilaku kenakalan remaja. Apalagi, sampai berurusan dengan narkoba.
Selain itu, dengan memiliki pemahaman yang cukup tentang narkoba, diharapkan para siswa memiliki daya tangkal dan daya cegah terhadap penyalahgunaan dan peredaran narkotika baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan.
Kegiatan sosialisasi selain melibatkan perwakilan para siswa dan mahasiswa, juga diikuti oleh tokoh pemuda dan tokoh masyarakat.