Surabaya (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya gencar mengingatkan bahaya pelajar "nggandol" (bergelantung) truk atau nekat menumpang di kendaraan terbuka milik orang lain.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya M. Fikser dalam keterangan di Surabaya, Ahad, mengatakan pihaknya telah menjaring 17 anak yang nekat "nggandol" truk di Jalan Kedung Cowek, Surabaya, belum lama ini.
"Anak-anak itu telah dilakukan pembinaan dan pendampingan di kantor Satpol PP," katanya.
Menurut dia, pendampingan tersebut turut melibatkan Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya.
"Kami bawa ke kantor untuk dilakukan pendekatan, serta ada tim dari DP3A-PPKB Surabaya yang kami turunkan ke lapangan untuk cek tentang persoalan mereka,” katanya.
Satpol PP Surabaya juga langsung bertindak cepat dengan menghubungi orang tua dari masing-masing anak. Guna menyesali perbuatan yang mereka lakukan, Fikser meminta kepada anak-anak yang terjaring, untuk meminta maaf kepada orang tua mereka
"Ini bertujuan supaya mereka tidak mengulangi lagi atau melakukan pergaulan yang salah," ujarnya.
Tidak hanya itu, Satpol PP Surabaya turut memberi perhatian lebih ke belasan anak tersebut. Anak-anak yang terjaring diajak untuk makan bersama, serta mendapat sandal gratis dari Satpol PP Kota Surabaya.
Fikser mengimbau kepada para pengemudi truk untuk melarang jika ada anak-anak yang "nggandol" di truk mereka.
"Kami mengingatkan untuk para pengemudi berhenti sejenak dan tidak melanjutkan perjalanan jika ada anak yang ikut di truk mereka," ucapnya.*
Satpol PP Surabaya gencar ingatkan bahaya pelajar "nggandol" truk
Minggu, 22 Oktober 2023 8:50 WIB