Bondowoso (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara simbolis menyerahkan kunci hunian tetap kepada keluarga terdampak banjir bandang di lereng Gunung Ijen Kabupaten Bondowoso, Kamis (21/9).
"Ketenangan merupakan hal vital. Karena lokasi rumah sebelumnya berada di dekat arus lereng Gunung Raung. Sehingga saat hujan maupun arus kuat, rawan banjir dan meresahkan warga. Semoga di lokasi yang baru ini warga lebih tenang, aman dan nyaman," kata Khofifah dalam keterangan tertulis usai meresmikan Relokasi Rumah dan Sarana Prasarana Lingkungan Pasca Bencana Banjir Bandang di Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso.
Gubernur mengatakan hunian tetap itu dibangun setelah bencana banjir bandang melanda Desa Kalisat dan Sempol, Kecamatan Ijen, pada Februari 2023.
Dia berharap rumah baru bagi puluhan warga terdampak banjir bandang yang hampir terjadi setiap tahun ini akan lebih memberikan ketenangan dan kenyamanan, karena dibangun di lokasi yang lebih aman dari sebelumnya.
Khofifah menyebutkan, hunian tetap itu saat ini diisi sebanyak 29 kepala keluarga Desa Sempol dan 49 warga Desa Kalisat. Berlokasi di kawasan strategis, hunian ini dekat dengan fasilitas kesehatan, pasar, tempat ibadah, pusat pendidikan, dan kantor pemerintah dalam jarak kurang lebih 2-3 kilometer.
"Alhamdulillah 78 rumah tersebut juga sudah lengkap dengan MCK. Sedangkan sarana prasarana, pipanisasi, dan akses jalan sebagian akan terus digenjot percepatan penyelesaiannya," kata Gubernur.
Pembangunan hunian tetap untuk warga terdampak banjir bandang ini, lanjut Khofifah, merupakan kerja sama antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemprov Jatim melalui BPBD, dan Pemkab Bondowoso, dan total ada Rp13,18 miliar yang dikeluarkan untuk pembangunan hunian tetap.
Rinciannya, BNPB memberikan bantuan lima paket pekerjaan dengan total nilai anggaran sebesar Rp11,6 miliar untuk relokasi 65 unit rumah di Desa Kalisat, relokasi jalan lingkungan sepanjang 1.500 meter di Desa Kalisat, relokasi drainase lingkungan sepanjang 3.000 meter di Desa Kalisat, pengadaan tangkis afvour di Desa Sempol dan Kalisat.
Sedangkan Pemprov Jatim melalui BPBD Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan sebesar Rp1,17 miliar. Anggaran ini digunakan untuk pembangunan fasilitas kamar mandi, MCK pada 78 unit rumah dan pembangunan jalan lingkungan sepanjang 300 meter.
Sementara Pemkab Bondowoso sendiri mengeluarkan anggaran senilai Rp409,4 juta untuk kegiatan relokasi 13 rumah lainnya. Selain itu, bantuan lain didapatkan dari PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk yang memberikan batuan berupa pintu untuk kamar mandi/MCK.
Peresmian hunian tetap ini juga bertepatan dengan bulan Rabi'ul Awwal yang merupakan bulan kelahiran Rasulullah Muhammad SAW. Dalam kesempatan itu Gubernur Khofifah mengajak masyarakat untuk membaca shalawat bersama.
"Sangat banyak di antara warga Jawa Timur jikalau memasuki rumah baru, mereka membaca shalawat Nabi. Kali ini, bapak-ibu memasuki rumah baru dengan membaca shalawat Nabi yang dipimpin langsung oleh Gubernur. Semoga kita mendapat syafaat Rasulullah Muhammad SAW," ujarnya.
Total sebanyak 78 rumah yang dibangun dengan luas masing-masing hunian tetap ukuran 4x6 m2 yang dibangun di atas lahan 7x14 m2.
Kawasan area lahan yang digunakan merupakan tanah milik Perhutani dengan luas lahan kurang lebih 4,63 hektare, sementara luas lahan yang digunakan untuk relokasi rumah kurang lebih 1 hektare, sehingga masing-masing penerima bantuan mendapatkan lahan seluas 98 meter persegi.
Setelah peresmian, Khofifah menyempatkan diri meninjau rumah-rumah yang akan dijadikan hunian tetap. Tak lupa, dirinya juga turut menyapa warga.
Peresmian hunian tetap ditandai dengan pemberian kunci rumah relokasi secara simbolis oleh Khofifah kepada lima orang perwakilan penghuni. Selain itu juga dilaksanakan penandatanganan prasasti dan pemotongan untaian pita.