Istanbul (ANTARA) - Kegiatan belajar mengajar di sekolah Istanbul pada Kamis dan Jumat (25/4) dibatalkan setelah gempa bumi, demikian disampaikan Menteri Pendidikan Nasional Turki, Yusuf Tekin, Rabu (23/4).
Sebelumnya pada hari yang sama, badan manajemen bencana Turki mengatakan gempa bumi bermagnitudo 6,2 telah mengguncang Istanbul. Hingga pukul 12:12 GMT (19.12 WIB), tercatat ada sebanyak 51 gempa susulan, dengan yang terkuat bermagnitudo 5,9. Otoritas provinsi Istanbul menyatakan total 151 orang terluka akibat bencana gempa tersebut.
"Tidak ada masalah serius dengan sekolah-sekolah setelah gempa, sekolah tetap dibuka untuk warga hari ini (Rabu)... kami memutuskan untuk membebaskan anak-anak dari kelas pada Kamis dan Jumat," ujar Tekin di media sosial X.
Universitas-universitas di Istanbul juga akan menangguhkan kegiatan perkuliahan selama dua hari, kata Presiden Dewan Pendidikan Tinggi Erol Ozvar.
Selain itu, tempat konser dan pusat hiburan di Istanbul juga membatalkan acara yang dijadwalkan pada Rabu setelah gempa, menurut laporan koresponden RIA Novosti.
Secara khusus, sebuah pusat konser dan hiburan besar, Zorlu PSM, mengumumkan pembatalan semua acara.
Sebagaimana disampaikan kepada RIA Novosti, tempat konser tersebut mengatakan bahwa beberapa pertunjukan telah dijadwalkan, termasuk pertunjukan “1923” yang didedikasikan untuk Mustafa Kemal Atatürk, pendiri Republik Turki, serta program hiburan untuk anak-anak dan konser jazz.
"Semua acara pada Rabu dibatalkan karena gempa bumi, acara akan ditunda ke tanggal yang baru," ujar pihak pusat tersebut.
Konser musisi Turki, Brek, ditunda ke 5 Mei, menurut pengumuman dari pengelola klub Blind yang berbasis di Istanbul, dengan alasan “demi keselamatan penonton dan staf kami."
Pada 23 April, Turki juga memiliki hari libur dalam rangka perayaan Hari Kedaulatan Nasional dan Hari Anak.
Sumber: Sputnik-OANA