Lumajang (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lumajang Musfarina Thoriq mengatakan, program Rumah Curhat merupakan upaya untuk menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Kami berupaya membantu untuk mengurangi kasus kekerasan yang dialami ibu dan anak, sehingga melalui kelompok kerja (Pokja) I mengaktifkan kembali rumah curhat yang ada di masing-masing desa," katanya di Kabupaten Lumajang, Selasa.
Untuk itu, lanjut dia, pihak Tim Penggerak PKK merekrut kembali kader-kader untuk membantu melakukan pendampingan sampai di tingkat bawah sebagai ikhtiar untuk menekan kasus kekerasan.
"Kasus kekerasan yang menimpa perempuan tentu menjadi perhatian khusus Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang melalui Pokja I yang membidangi hal itu, sehingga melalui program Rumah Curhat akan dilakukan pendampingan kepada korban kekerasan," tuturnya.
Menurutnya kekerasan pada perempuan dan anak masih seringkali terjadi di masyarakat, bahkan bagi sebagian kalangan yang tidak melihat strata ekonomi.
"Baru-baru ini juga sempat menimpa seorang ibu rumah tangga asal Desa Tanggung, Kecamatan Padang yang dianiaya suaminya hingga menderita luka serius di bagian kepala beberapa waktu lalu," katanya.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat bisa menyampaikan segala permasalahan layaknya bercerita kepada teman untuk menemukan sebuah solusi dalam Rumah Curhat yang didampingi oleh kader yang bertugas.
"Saya berharap agar masyarakat bisa memanfaatkan program Tim Penggerak PKK yang sudah ada di hampir seluruh desa di Kabupaten Lumajang," ujarnya.
Masyarakat bisa menyampaikan informasi atau keluhan mereka terkait permasalahan yang terjadi, utamanya yang berkaitan dengan permasalahan kekerasan yang dialami perempuan dan anak, sehingga setiap permasalahan bisa selesai di tingkat keluarga melalui Rumah Curhat.
"Kami lebih melakukan pendekatan tingkat keluarga, kemudian mengedepankan musyawarah agar permasalahan itu selesai di tingkat keluarga," katanya.