Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik se-Jawa-Bali empat tahun berturut-turut sejak 2019-2022.
Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Banyuwangi, Jumat, program pengendalian inflasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat, dan penghargaan itu diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8) kemarin.
"Alhamdulillah kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Bupati Ipuk.
Menurut dia, dengan dukungan banyak pihak inflasi terjaga dengan baik, dan Pemkab Banyuwangi selama ini terus melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter yang berkait erat dengan pengendalian inflasi.
"Bank Indonesia memiliki concern yang kuat dan detail ke pemda-pemda untuk mengendalikan inflasi sesuai arahan Presiden Jokowi," ujar Ipuk.
Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian. Stimulus diberikan kepada petani, seperti bantuan bibit, pupuk organik, serta pendampingan lapangan.
"Sehingga, di hulu kami menekan biaya produksi, petani pun tetap dimudahkan dan Insya-Allah mendapat harga terbaik, kemudian ini berdampak di hilir dengan harga di tingkat konsumen yang terkendali," kata dia.
Bupati Ipuk mengemukakan bahwa Banyuwangi juga melakukan inovasi menumbuhkan generasi baru pertanian melalui digitalisasi, di antaranya melalui program Jagoan Tani yang menggodok ribuan anak muda menjadi pengusaha muda pertanian tangguh.
"Hal itu untuk mendukung peningkatan kesejahteraan petani, produktivitas untuk menjamin pasokan dan sekaligus menjaga stabilitas harga. Kami optimis dengan digitalisasi yang digerakkan anak-anak muda sesuai arahan Presiden, sektor pertanian kami bisa berdaya saing," ujar dia.
Sedangkan untuk memastikan kelancaran jalur distribusi produk pangan, Banyuwangi secara berkelanjutan melakukan perbaikan infrastruktur jalan.
Pada 2023 Pemkab Banyuwangi melakukan pembangunan dan perbaikan jalan sepanjang 222,139 kilometer serta pembangunan 26 jembatan di sejumlah wilayah.
"Setelah pandemi, kembali kami fokus bangun jalan poros antar kecamatan. Termasuk pavingisasi di banyak jalan desa bahkan sampai dusun. Harapannya juga untuk memperlancar jalur distribusi pangan," kata Bupati Ipuk.
Mengenai dengan pidato Presiden Jokowi yang menyinggung keterbatasan stok beras, Ipuk menyampaikan kesiapan Banyuwangi untuk ditugaskan sebagai sentra beras nasional, termasuk dengan pengembangan beras organik.
"Produksi beras Banyuwangi terus surplus, berkisar 325 ribu ton per tahun. Selanjutnya, Banyuwangi siap jika diberikan penugasan, tidak terbatas hanya pada sentra cabai, tapi juga beras," kata Ipuk.
Pemkab Banyuwangi pertahankan predikat TPID terbaik se-Jawa-Bali
Jumat, 1 September 2023 15:41 WIB