Ponorogo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ponorogo merevitalisasi jalur pedestrian dalam kota, dengan mengubah tampilan jalur trotoar sehingga lebih rapi, modern dan memiliki kesan ramah bagi pejalan kaki yang ingin lewat ataupun nongkrong sambil menikmati keindahan pusat kota.
"Proyek face off atau ganti wajah ini difokuskan di Jalan Gadjah Mada dan telah mulai dikerjakan pada 8 Agustus ini," kata Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan dan Permukiman (DPU-PKP) Kabupaten Ponorogo, Dwi Puspitorini di Ponorogo, Selasa.
Sesuai perencanaan, proyek revitalisasi itu ditargetkan kelar pada pertengahan Akhir Desember 2023. Pengerjaan diproyeksikan berlangsung selama 135 hari, terhitung dimulainya pekerjaan pada 8 Agustus 2023, mengacu hari kerja normal.
Sesuai dengan rancangan awal, lanjut dia, ruas jalan sepanjang 475 meter di jalan Gadjah Mada tersebut akan mengalami pelebaran di bagian trotoarnya.
Untuk bagian sisi selatan trotoar dilebarkan menjadi empat meter sementara trotoar sisi utara menjadi 5,35 meter.
Untuk pelebaran trotoar tersebut pihaknya menggunakan sistem "concrete stamp" atau beton berpola, hal ini berbeda dengan proyek "face off" sebelumnya di jalan Urip Sumoharjo dan jalan Jenderal Sudirman.
"Kami pakainya 'concrete stamp', beda dengan yang di Jenderal Sudirman dan Urip Sumoharjo.Kami gunakan beton lalu di-'stamp', dengan warna terracotta seperti permintaan pak bupati," katanya.
Untuk lampu penerangan, Dwi mengatakan pihaknya berencana memasang 99 buah lampu yang terpasang di sisi utara dan selatan.
Sedangkan, untuk tempat duduk dibuat permanen dari bahan beton.
Selain Jalan Gajah Mada, proyek revitalisasi atau face off pedestrian trotoar akan dilanjutkan di Jalan Sultan Agung atau Jalan KH Ahmad Dahlan.
"Dengan 'face off' ini tentu harapannya bisa dinikmati masyarakat untuk berjalan kaki serta merupakan penataan wajah kota," katanya.