Warga Trenggalek Berhasil Identifikasi Pemangsa Ternak
Selasa, 27 September 2011 20:34 WIB
Trenggaek - Sejumlah warga Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, akhirnya berhasil mengidentifikasi binatang buas yang memangsa puluhan ternak kambing setempat yang diyakini berupa anjing hutan.
"Beberapa warga sengaja melakukan pengintaian dan melihat adanya kawanan anjing hutan yang turun ke perkampungan warga dalam jumlah banyak, jadi bukan harimau" kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek Yoso Mihardi, Selasa.
Ia memastikan hal itu setelah tim kesehatan hewan bersama sejumlah warga dan polisi menggelar ronda malam demi menguak misteri tewasnya puluhan ternak kambing akibat terkaman binatang buas, selama dua bulan terakhir.
Ketidakpastian mengenai jenis hewan buas yang meneror warga di sejumlah pemukiman di pinggir hutan Kecamatan Watulimo itu bahkan sempat memicu spekulasi mengenai keberadaan Harimau Jawa serta mahkluk jadi-jadian (siluman) berbentuk binatang buas.
Rumor yang terus berkembang semakin tidak karuan itu kemudian direspons oleh pihak aparat keamanan serta jajaran pemerintah daerah setempat.
Tim kesehatan hewan dari dinas peternakan dibantu aparat kepolisian dan warga selanjutnya melakukan upaya investigasi, baik dengan cara mengidentifikasi bangkai ternak yang tersisa maupun dengan cara menggelar ronda malam.
Setelah beberapa lama menggelar pengamanan swakarsa, warga berhasil mengidentifikasi keberadaan kawanan anjing hutan. "Memang belum ada yang tertangkap, tapi warga sudah bisa pastikan kalau itu memang anjing buas yang hidup liar di hutan-hutan," kata Yoso.
Ia menambahkan, keyakinan mengenai keberadaan anjing hutan itu juga didukung luka bangkai kambing yang ditinggalkan, yakni hanya bagian perut saja yang habis dimakan, sedangkan kepala dan baian tubuh lainya masih utuh.
"Kalau harimau pasti dimakan semuanya, sedangkan di Watulimo ini hanya memakan bagian yang 'empuk' (lunak) saja," katanya menjelaskan.
Diperkirakan kawanan anjing hutan ini turun ke perkampungan warga akibat kemarau panjang sehingga anjing itu mencari mangsa sampai ke pemukiman warga.
"Kemungkinan besar saat ini habitat asli anjing-anjing tersebut sedang mengalami krisis pangan, hingga nekat memangsa ternak warga," kata Yoso.
Untuk meminimalisir serangan anjing buas tersebut jajaran Pemkab Trenggalek meminta warga setempat untuk aktif melakukan ronda malam.
"Saat ini memang sudah reda, namun untuk jaga-jaga, lebih baik melakukan antisipasi lebih dini dengan jaga malam, terutama di Desa gemaharjo dan desa Watulimo," katanya.
Sejak Agustus lalu warga Desa Gemaharjo dan Desa Watulimo merasa gelisah karena mereka menemukan puluhan kambing mati deng kondisi perut nyaris habis.
Pada awal kejadian warga sempat memperkirakan matinya hewan ternak tersebut akibat serangan harimau yang hidup di kawasan hutan Watulimo.
"Data yang kami terima dari dua desa tersebut kambing yang mati sebanyak 50 ekor, untuk saat ini warga sudah mulai lega karena hewan yang memangsa sudah diketahui," jelas Yoso Mihardi.
Mayoritas ternak kambing yang diserang kawanan anjing tersebut rata-rata kandangnya memang berada di dekat hutan. (*)