Madiun (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat inflasi pada bulan Juni bersamaan dengan momentum Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah/2023 Masehi yang terjadi di wilayah setempat terkendali dengan laju mencapai 0,08 persen.
Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny di Madiun, Selasa, mengatakan angka itu lebih rendah dibanding inflasi Jawa Timur sebesar 0,10 persen dan nasional 0,14 persen.
"Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, inflasi Kota Madiun pada Juni ini lebih rendah, sedangkan Juni 2022 sebesar 0,66 persen. Jadi bisa dikatakan bahwa inflasi Kota Madiun saat Idul Adha pada bulan Juni 2023 terkendali," ujarnya.
Menurut dia, terdapat sejumlah komoditas pemicu inflasi pada Juni 2023 di Kota Madiun, yakni naiknya harga daging ayam ras, tarif rumah sakit, cabai rawit, dan telur ayam ras.
"Andil tertinggi adalah kenaikan harga pada daging ayam ras yaitu 0,05 persen dengan inflasi 4,47 persen," katanya.
Sedangkan, komoditas penekan inflasi di antaranya turunnya harga bensin, tarif kereta api, beras, bawang merah, maupun ayam hidup.
Heny juga menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal Juni lalu berdampak cukup signifikan pada penurunan inflasi, termasuk di Kota Madiun.
Sementara itu, dari delapan kota penghitung inflasi di Jatim, hanya Sumenep yang mengalami deflasi minus 0,42 persen, sedangkan tujuh daerah lainnya inflasi.
"Dari delapan kota penghitung Indeks Harga konsumen (IHK) di Jawa Timur, tujuh kota terlihat mengalami inflasi sedangkan satu kota itu mengalami deflasi," ucapnya
Adapun dari tujuh kota yang mengalami inflasi, tertinggi terjadi di Probolinggo 0,18 persen, Kediri 0,17 persen .
Kemudian Jember 0,14 persen, Surabaya 0,12 persen, Banyuwangi 0,09 persen, Madiun 0,08 persen, dan terendah di Malang 0,07 persen.
Inflasi Kota Madiun saat momentum Idul Adha 1444 H terkendali
Selasa, 4 Juli 2023 13:43 WIB