Madiun (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, Jawa Timur mencatat daerah itu mengalami deflasi pada Juni 2024 sebesar -0,48 persen yang di antaranya disebabkan turunnya harga bawang merah dan beras.
"Penurunan harga beras terjadi karena wilayah Madiun raya memasuki masa panen, sehingga ketersediaan beras di pasaran melimpah dan memicu deflasi," ujar Kepala BPS Kota Madiun Abdul Azis, Selasa.
Selain komoditas beras dan bawang merah, komoditas lain yang mengalami penurunan harga di antaranya tomat, telur ayam ras, daging ayam ras serta gula pasir.
Azis mengimbau pemerintah daerah untuk tidak lengah menghadapi deflasi. Kestabilan harga wajib tetap dijaga agar tidak terjadi lonjakan yang signifikan.
"Pemerintah jangan lengah dengan adanya deflasi ini. Tetap harus dijaga kestabilan harganya supaya tidak mengalami kenaikan yang tinggi," katanya.
Sementara itu sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2024, di antaranya cabai rawit, sigaret kretek mesin (SKM), dan sigaret putih mesin (SPM).
Berdasarkan data BPS, dari 11 kabupaten/kota kelompok Indeks Harga Konsumen (IHK) semuanya juga mengalami deflasi. Adapun angka inflasi Juni 2024 Kota Madiun sebesar -0,48 lebih dalam dibanding deflasi Jawa Timur -0,37 persen, dan nasional -0,08 persen.
"Seluruh kabupaten/kota IHK di Provinsi Jawa Timur mengalami deflasi. Tulungagung menjadi daerah yang terdalam dengan tingkat deflasi sebesar -0,60 persen dan yang terendah di Surabaya sebesar -0,37 persen," katanya.
Turunnya harga beras dorong deflasi Kota Madiun pada Juni 2024
Rabu, 3 Juli 2024 5:30 WIB
Penurunan harga beras terjadi karena wilayah Madiun raya memasuki masa panen, sehingga ketersediaan beras di pasaran melimpah dan memicu deflasi