Jember - Sebanyak 477 jenis tanaman tumbuh di kawasan hutan konservasi Taman Nasional Meru Betiri yang berada di Kabupaten Jember hingga Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TNMB, Nur Rohma, Selasa, mengatakan sebanyak 477 jenis tanaman itu berasal dari delapan golongan yakni Phaeophyta (alga coklat), Rhodophyta (alga merah), Chlorophyta (alga hijau), Lichenes (lumut kerak). Selanjutnya Pteridophyta (paku-pakuan), Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka), Monocotyledoneae (tumbuhan berkeping satu), dan Dicotyledoneae (tumbuhan berkeping dua). "Tanaman itu tersebar di kawasan TN Meru Betiri yang luasnya mencapai 58 ribu hektare yang meliputi zona inti, zona rimba, zona pemanfaatan intensif, zona rehabilitasi, dan zona pemanfaatan khusus," tuturnya. Menurut dia, pendataan itu dilakukan secara bertahap oleh petugas TNMB, namun tidak menutup kemungkinan penambahan data diperoleh dari mahasiswa yang melakukan penelitian di kawasan Meru Betiri. "Hingga kini tercatat alga coklat sebanyak lima jenis, alga merah satu jenis, alga hijau tiga jenis, lumut kerak dua jenis, paku-pakuan 26 jenis, tumbuhan berbiji terbuka empat jenis, tumbuhan berkeping satu sebanyak 126 jenis, dan tumbuhan berkeping dua sebanyak 327 jenis," paparnya. Nur Rohma memprediksi jumlah tanaman yang berada di kawasan konservasi lebih banyak dibandingkan data yang ada karena kemungkinan petugas tidak bisa menjangkau seluruh kawasan TNMB. "Petugas pengendali ekosistem hutan selalu menjaga populasi flora yang ada di hutan konservasi, namun pembalakan liar yang terus terjadi menjadi ancaman bagi keanekaragaman hayati di Meru Betiri, meskipun tidak signifikan," katanya menjelaskan. Topografi Taman Nasional Meru Betiri umumnya berbukit-bukit dengan kisaran elevasi mulai dari tepi laut hingga ketinggian 1.223 meter dari permukaan laut (mdpl) di puncak Gunung Betiri. Luas kawasan TNMB mencapai 58 ribu ha, dengan rincian berbagai zona yang meliputi zona inti seluas 27.915 ha, zona rimba seluas 22.622 ha, zona pemanfaatan intensif seluas 1.285 ha, zona rehabilitasi seluas 4.023 ha, dan zona pemanfaatan khusus seluas 2.155 ha.
Berita Terkait

Pemkab Jember respons cepat jalan rusak di perlintasan kereta api
7 Juli 2025 20:03

Bupati Jember luncurkan program Gus'e Peduli Kesehatan
6 Juli 2025 20:46

Menteri Maman paparkan program UMKM Holding di Jember
6 Juli 2025 14:30

Polres Jember ungkap 19 kasus narkoba dengan 27 tersangka selama Juni
4 Juli 2025 22:40

Megawati-Dio gelar akad nikah di Masjid Roudhatul Muchlisin Jember
4 Juli 2025 16:57

KAI Jember siagakan tim dan peralatan di jalur rawan saat cuaca ekstrem
3 Juli 2025 20:37

Basarnas Jember bantu cari penumpang kapal tenggelam di Selat Bali
3 Juli 2025 13:57

BPBD Jember distribusikan air bersih ke warga terdampak banjir
2 Juli 2025 20:55