Madiun (ANTARA) - Petugas BPBD Kota Madiun, Jawa Timur, secara rutin membersihkan tumpukan sampah yang menghambat aliran sungai guna mencegah luapan air yang menyebabkan banjir di wilayah setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun Wahyudi mengatakan pembersihan sampah fokus dilakukan di bawah Jembatan Kali Piring di kawasan Bok Malang Kelurahan Pilangbango, Kota Madiun. Daerah tersebut rawan terjadi luapan air hingga meluber ke jalan dan permukiman saat hujan deras terjadi berjam-jam.
"Banyak sekali sampah yang dibuang di sungai, kalau ini dibiarkan akan menyumbat, meluap, dan menyebabkan banjir," ujar Wahyudi di Madiun, Jumat.
Menurut dia, sampah didominasi ranting bambu yang terbawa aliran sungai saat hujan, sampah plastik, "styrofoam" hingga popok bayi.
"Sebanyak 50 personel diterjunkan untuk membersihkan sampah yang ada di anak Sungai Bengawan Madiun tersebut," katanya.
Ia mengatakan, ranting kayu dan bambu memang "langganan" menjadi sampah sungai. Hal itu disebabkan aliran air dari atas area Pegunungan Wilis membawa kayu berukuran sedang hingga besar, kemudian menyangkut di sungai dan tiang jembatan.
"Tentunya kami berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah luapan air di kawasan ini. Hal ini harus diimbangi dengan partisipasi masyarakat untuk ikut menjaga lingkungannya," kata dia.
Salah satunya, lanjut dia, dengan tidak membuang sampah apapun di sepanjang aliran sungai. "BPBD juga akan menambah papan peringatan larangan membuang sampah di sekitar kawasan tersebut guna mengingatkan warga pentingnya menjaga lingkungan," katanya.