Madiun (ANTARA) - Tim relawan Kabupaten Madiun, Jawa Timur melakukan kerja bakti membersihkan tumpukan sampah di sungai guna mencegah hambatan aliran air yang dapat menyebabkan banjir saat musim hujan yang segera berlangsung menjelang akhir tahun 2025.
Camat Dagangan Tarji di Madiun, Rabu, mengatakan pembersihan sampah dilakukan di aliran Brangkal yang ada di Desa Dagangan, Kecamatan Dagangan. Daerah tersebut rawan terjadi luapan air setelah hujan deras terjadi berjam-jam.
"Pembersihan sampah ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah banjir. Kolaborasi ini untuk memastikan aliran air tetap lancar sehingga tidak menimbulkan banjir dan tetap aman bagi konstruksi jembatan," ujar Tarji kepada wartawan.
Pembersihan sampah dilakukan bekerja sama dengan Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Madiun, Destana Desa Dagangan, Satlinmas, aparat TNI-Polri, dan warga sekitar. Mereka menyingkirkan bambu dan material sampah lain yang berpotensi menghambat arus sungai.
Menurutnya, kondisi sungai di sekitar jembatan kerap dipenuhi sampah bambu, termasuk sampah rumah tangga dan plastik yang terbawa arus. Jika dibiarkan, tumpukan tersebut dapat menimbulkan tekanan pada tiang jembatan.
Ia menjelaskan, saat musim hujan, Sungai Brangkal menampung aliran deras dari sungai-sungai di lereng Gunung Wilis seperti Desa Mendak dan Segulung. Kondisi tersebut dapat menyebabkan penyumbatan aliran yang dapat meluap dan membahayakan konstruksi jembatan.
"Ketika ada bambu atau material lain yang menyangkut, aliran air akan terhambat. Ini berisiko pada kekuatan konstruksi jembatan," kata Tarji.
Kepala Desa Dagangan Rudi Panca Widadi mengatakan sampah dan kayu bambu yang menyumbat aliran sungai tersebut terjadi sejak akhir musim hujan sebelumnya. Aliran sungai yang deras sehingga membawa bambrongan atau ranting bambu dan kayu dari longsoran di wilayah hulu. Kondisi itu ditambah dengan masih adanya warga yang membuang sampah ke sungai.
"Kami tidak hanya membersihkan kayu bambu saja tetapi juga tumpukan sampah yang mengendap. Ini menandakan masih ada masyarakat yang membuang sampah di sungai," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya juga mengimbau agar warga desa setempat serta desa lainnya untuk lebih peduli menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat memperburuk kondisi aliran air.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan agar seluruh pihak semakin peka terhadap ancaman bencana banjir dan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan secara bersama-sama.
