Tulungagung, Jawa Timur (ANTARA) - Puluhan warga Tulungagung Jawa Timur terlibat dalam aksi bersih-bersih sampah di Sungai Plosokandang, Minggu, sebagai bagian dari peringatan Hari Air se-Dunia yang jatuh setiap 22 Maret.
Koordinator aksi bersih sungai Harun di Tulungagung Minggu mengatakan, kegiatan tersebut menjadi momentum edukasi agar masyarakat lebih peduli terhadap kualitas air dan sungai.
Kegiatan yang diinisiasi oleh sejumlah komunitas peduli lingkungan itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai sebagai sumber kehidupan.
Ia menyoroti kondisi sungai yang kerap dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga.
"Kami ingin mengedukasi masyarakat agar peduli terhadap air. Ironis, ketika sungai yang seharusnya menjadi sumber kehidupan justru dipenuhi sampah. Masyarakat harus sadar dan ikut menjaga kebersihan sungai," kata Harun.
Kegiatan bersih-bersih sungai tersebut diikuti sekitar 200 peserta dari berbagai unsur, mulai dari Perum Jasa Tirta (PJT), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tulungagung, Dinas PUPR Bidang Sumber Daya Air, petugas Irigasi Kauman, Koramil, komunitas dan pegiat lingkungan dari dalam maupun luar kota, mahasiswa pecinta alam (Mapala), siswa pecinta alam (Sispala), hingga awak media.
Dalam kegiatan tersebut, para relawan menemukan beragam jenis sampah yang mencemari sungai, mulai dari limbah plastik, popok sekali pakai, hingga sampah rumah tangga lainnya.
Relawan peduli sungai Nabila, mengungkapkan keprihatinannya atas banyaknya sampah yang ditemukan di aliran sungai. Ia berharap kegiatan semacam ini bisa membangkitkan kesadaran kolektif untuk menjaga ekosistem air.
"Kami menemukan banyak sampah plastik di sungai. Ini menunjukkan masih kurangnya kesadaran masyarakat. Semoga dengan peringatan Hari Air Sedunia ini, masyarakat bisa lebih peduli," ujarnya.
Komunitas peduli lingkungan di Tulungagung secara rutin melakukan kegiatan serupa sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial dalam menjaga lingkungan.
Mereka mendorong agar sungai kembali menjadi pusat peradaban yang bersih dan memberi manfaat bagi generasi mendatang.
Peringatan Hari Air Sedunia dijadikan momentum penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air, yang keberadaannya sangat vital dan tak ternilai harganya.