Jombang (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga pasokan air tanah sekaligus menjaga keseimbangan alam dengan penanaman pohon.
"Di peringatan Hari Air Sedunia ini, mari satukan semangat bersama untuk mengilhami bahwa sumber daya air adalah sumber kehidupan yang harus kita jaga dan lestarikan keberlanjutannya," kata Gubernur Khofifah di Nganjuk, Rabu.
Ia berharap masyarakat memberikan perhatian lebih pada sumber daya air yang tersembunyi. Guna memaksimalkan dan mengoptimalkan pelestarian air tanah, pemerintah terus menggencarkan penanaman pohon sehingga bisa membantu ketersediaan dan ketercukupan air tanah.
Menurut Khofifah, sumber air tanah memiliki makna yang sangat penting tetapi belum sepenuhnya semua pihak memberikan perhatian dalam menjaganya.
Peringatan Hari Air Sedunia di tingkat global tahun ini juga dijadikan momen menjelaskan peran vital air tanah dalam sistem air dan sanitasi, pertanian, industri, ekosistem, dan adaptasi perubahan iklim.
"Sangat penting mengeksplorasi, melindungi, dan menggunakan air tanah secara berkelanjutan menjadi inti untuk bertahan dan beradaptasi dengan perubahan iklim. Agar ekosistem alam kita bisa terus terjaga," kata Khofifah.
Menjaga keseimbangan ekosistem, lanjut dia, tidak hanya akan berimbas pada keberlangsungan alam, melainkan juga kelangsungan hidup manusia hingga masa yang akan datang.
"Dengan menanam pohon yang masif di kawasan hulu akan menjaga kontinuitas pasokan air tanah. Pohon-pohon yang kita tanam memberikan kemampuan untuk meningkatkan peresapan air tanah. Penanaman pohon di daerah hulu insya Allah upaya efektif kita untuk menjaga keseimbangan alam," kata dia.
Ia juga menambahkan, sumber daya air tanah yang berlimpah juga harus terus dikelola secara berkelanjutan sehingga menjadi sumber daya inti dalam kondisi adaptasi perubahan iklim. Terlebih, saat ini air tanah merupakan sumber air yang bersifat conjunctive use, digunakan bersama sama secara bijak dengan air permukaan.
"Guna melestarikan sumber air tanah, diperlukan upaya konservasi yang terintegrasi. Pengambilan air tanah harus diimbangi dengan berbagai tindakan konservasi seperti pelestarian Hulu Daerah Aliran Sungai (DAS), membuat bangunan penahan erosi, membuat sumur resapan dan biopori serta penanaman pohon," kata Khofifah.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar peringatan Hari Air Sedunia tingkat nasional dengan melakukan penanaman pohon secara masif dan serentak yang berpusat di Bendungan Semantok, Kabupaten Nganjuk.
Khusus di Bendungan Semantok dilakukan penanaman sebanyak 1.500 pohon dengan jenis pohon dan buah Alpukat Aligator, buah Sawo, Bambu Petung, Mangga, Rambutan, Aren dan lain-lain.
Penanaman pohon juga dilakukan secara serentak dengan total bibit pohon yang ditanam pada peringatan Hari Air Sedunia ke-30 Tahun 2022 Provinsi Jatim sebanyak 51.375 bibit pohon di 33 lokasi baik balai, dinas, upt serta di kabupaten maupun kota.
Tak hanya itu, khusus di peringatan Hari Air Sedunia tahun 2022 tingkat nasional, juga dilakukan tebar bibit ikan jenis Mujaer, Nila, Gurami, Ikan Mas dan Ikan Koi sebanyak 238.500 ekor di 15 lokasi yang tersebar di Jatim.
Pada peringatan Hari Air Sedunia di Bendungan Semantok ini juga terhubung secara virtual dengan tempat acara peringatan Hari Air Sedunia tingkat nasional yang dilaksanakan di bendungan Randu Gunting Blora Jawa Tengah. Dengan total peserta 1500 orang baik offline maupun daring.
Sementara itu, melalui tayangan virtual, Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo mengatakan, penyusunan program infrastruktur pemberdayaan air dilakukan secara terpadu agar semua masyarakat Indonesia mendapatkan air tanpa terkecuali.
Ia mengatakan, pada peringatan Hari Air Dunia ke-30 ini, memiliki makna dan bagian dari kampanye utamanya rumah ke rumah untuk bersama sama menjaga lingkungan rumah lewat merawat air dengan baik. Perilaku dan sikap terhadap pemanfaatan terhadap pemanfaatan air akan menjadi timbal balik bagi ketersediaan air pada ekosistem yang lebih luas.
"Saya berharap ke depan tidak berhenti pada kegiatan penanaman pohon, karena alam membutuhkan kesadaran dari umat manusia untuk merawat dan menjaga keberlangsungan hidup pohon," kata dia.
Turut hadir secara langsung di lokasi Bendungan Semantok Nganjuk, Pelaksana Tugas Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Pj. Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi, Forkopimda Kab. Nganjuk dan beberapa Kepala OPD di Lingkup Pemprov Jatim maupun Kab. Nganjuk.