Pemkot Kediri bersihkan pilar Jembatan Lama dari tumpukan sampah

Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, membersihkan pilar Jembatan Lama dari tumpukan sampah guna mengantisipasi dari ancaman kerusakan jembatan.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Kediri Bagus Alit, di Kediri, Selasa, mengemukakan tumpukan sampah yang menyangkut di pilar Jembatan Lama Sungai Brantas ini cukup mengganggu.

Keberadaan sampah yang terbawa arus deras sungai ini, kata dia, dikhawatirkan dapat membebani dan merusak struktur jembatan yang telah berusia lebih dari satu setengah abad dan ditetapkan sebagai cagar budaya.

"Ini upaya untuk membersihkan, karena kalau tidak dibersihkan nanti akan mempengaruhi umur jembatan. Arusnya deras, banyak sampah, terutama bambu yang hanyut dan menyangkut. Kalau tidak segera diangkat, tentu akan membebani jembatan," katanya.

Ia menambahkan hujan yang terus-menerus memperbesar potensi kiriman sampah dari hulu.

Pemkot Kediri berkomitmen melakukan pembersihan secara berkala. Namun ia juga meminta masyarakat turut serta menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.

"Kami perlu partisipasi masyarakat agar tidak membuang sampah di saluran air, baik sungai maupun selokan," kata dia.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Joko Arianto menambahkan aksi pembersihan ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat dan hasil pengamatan di lapangan.

“Jembatan Lama ini usianya sekitar 156 tahun, masuk kategori cagar budaya. Jadi sudah jadi kewajiban bersama untuk merawat. Kalau sampahnya makin banyak, bebannya makin berat. Itu berisiko terhadap struktur jembatan,” kata Joko.

Ia menyebutkan jenis sampah yang menumpuk mayoritas berupa ranting pohon, kayu, dan bambu.

Dengan kondisi debit Sungai Brantas yang masih tinggi, tim gabungan Pemkot Kediri yang terdiri dari BPBD, Dinas PUPR, Dinas LHKP Kota Kediri, bekerja sama dengan Jasa Tirta dan instansi terkait lainnya melakukan pembersihan dengan pengawasan ketat dan tetap mengutamakan keselamatan personel.

“Pembersihan akan dilakukan secara rutin dan berkala untuk menjaga eksistensi jembatan ini sebagai cagar budaya. Apalagi curah hujan masih cukup tinggi,” kata dia.

Joko juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, mengingat sering ditemukan limbah rumah tangga, seperti kasur dan bantal di aliran sungai.

“Itu sangat berpotensi menyebabkan banjir jika sampai menyumbat saluran air. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak berteduh di bawah pohon besar saat hujan deras demi keselamatan,” kata Joko.