Surabaya (ANTARA) - Platform Kekayaan Intelektual, Mebiso.com, resmi diluncurkan sebagai upaya menjawab kebutuhan perlindungan merek dari tahap pra dan pascapendaftaran merek dalam bentuk produk usaha, dagang maupun jasa.
"Mulai dari memperhitungkan potensi keberhasilan daftar merek, hingga memasang fitur proteksi yang aktif 24 jam dalam seminggu untuk mendeteksi dan mencegah tindak peniruan merek," ujar CEO Mebiso.com, Hesti Rosa saat talkshow "Pesta Merek" sekaligus peluncuran di sela Pesta Wirausaha di Gedung Balai Pemuda, Surabaya, Jumat.
Menurut dia, platform tersebut mampu mengukur persentase keberhasilan pendaftaran, menghindari persamaan nama, mengetahui rincian merek pembanding hingga menganalisa strategi pendaftarannya.
Startup asal Surabaya itu, kata Hesti, memanfaatkan teknologi "Artificial Intelligence" (AI) untuk melakukan pengecekan merek, bahkan hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari lima menit.
"Proses pengecekan merek juga transparan, proteksi terotomatisasi dan mendapat dukungan dari praktisi sehingga membantu melindungi originalitas merek dan kekuatan brand," ucapnya.
Platform ini, kata dia, dirancang secara komprehensif untuk mendukung pelaku usaha yang ingin melindungi originalitas merek usahanya, kemudian mendukung biro jasa dalam meningkatkan efektivitas dan kualitas layanan.
Bagi masyarakat, lanjut Hesti, mampu melindungi tipu daya merek KW atau tipuan, sedangkan dari sisi pemerintah bisa mendorong upaya pemerataan perlindungan kekayaan intelektual.
Sementara itu, salah satu pengguna jasa Mebiso.com yang juga Founder dan Ketua Umum Asosiasi Laundry Indonesia Apik Primadya mengaku sangat terbantu dalam proses pendaftaran merek usahanya.
"Karena proses pendaftaran merek ini tidak cepat maka saya juga tak mungkin terus memantau karena setiap hari ada kesibukan. Sekarang saya tenang, setiap ada perubahan status dalam pendaftaran merek, bisa dicek lewat ponsel karena ada notifikasinya," kata dia.