Jember (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember Yukon Afrinaldo mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu menjelang Lebaran 2023.
Uang palsu biasanya sering beredar dari jasa penukaran uang di luar perbankan dan transaksi di tengah masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri, apalagi masih banyak warga yang belum memahami dengan baik uang rupiah emisi 2022.
"Kami terus melakukan sosialisasi dan kampanye keaslian uang rupiah untuk mengantisipasi peredaran uang palsu," katanya usai peluncuran mobil kas keliling sejumlah perbankan di Kantor BI Jember, Selasa.
Selain melakukan sosialisasi secara khusus terkait keaslian rupiah, lanjut dia, pihak Bank Indonesia Jember setiap dalam kegiatan UMKM atau literasi keuangan selalu menyelipkan materi tentang ciri-ciri uang rupiah.
"Persentase peredaran uang palsu di wilayah kerja Bank Indonesia Jember masih kecil dan kami yakin pemahaman masyarakat lebih baik terkait uang rupiah, meskipun masih ada yang belum mengenal dengan baik uang rupiah emisi 2022," tuturnya.
Ia mengimbau masyarakat yang menukar uang pecahan baru untuk kebutuhan Lebaran melalui kas keliling yang disediakan Bank Indonesia melalui aplikasi pintar dan pihak perbankan yang siap melayani penukaran uang.
"Kami juga bekerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI yang bersentuhan langsung dengan masyarakat yakni babinkamtibmas dan babinsa untuk menekan peredaran uang palsu," katanya.
Berdasarkan data Bank Indonesia Jember, jumlah uang palsu beredar di wilayah kerjanya meliputi Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi selama Januari hingga Maret 2023 sebanyak 382 lembar.
Sementara itu, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jember menyediakan sebanyak Rp1,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menukar uang pecahan baru untuk momentum Lebaran 2023.
BI Jember imbau masyarakat waspadai uang palsu di jasa penukaran
Selasa, 11 April 2023 22:42 WIB