Jombang (ANTARA) - Polri menyebut telah mengevaluasi dan analisa hasil kecelakaan tahun 2022 yang terjadi di Indonesia dan mayoritas kecelakaan terjadi pada umur 15-19 tahun, yang merupakan usia pelajar.
Kasudbdit Diknas Korlantas Polri Kombes Pol Arman Achdiat di Jombang, Senin, mengemukakan kasus kecelakaan dari hasil analisa pada 2022 mencapai 137 ribu kejadian.
Jumlah ini diasumsikan masih taraf recovery dari pandemi COVID-19. Dari jumlah 137 ribu kejadian itu, 27 ribu meninggal dunia dengan waktu paling banyak pukul 06.00 WIB sampai jam 09.00 WIB.
"Dari hasil analisa tahun 2022 yang sudah kami siapkan, menurut usia, jenis kendaraan dan penyebab kecelakaan itu, umur yang terlibat antara 15-19 tahun yang paling banyak terlibat kecelakaan, pada jam 06.00 WIB hingga jam 09.00 WIB. Itu jam anak sekolah yang berangkat. Jam 09.00 WIB - 11.00 WIB itu sekitar 22 ribu kasus dan terakhir jam 12.00 WIB sampai jam 15.00 WIB rendah," katanya.
Arman Achdiat dalam kegiatan edukasi keselamatan berkendara di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, itu menambahkan korban mayoritas memang usia produktif dengan berbagai macam penyebab kecelakaan.
Kendaraan yang paling banyak terlibat kecelakaan adalah roda dua. Selain itu, dari hasil kajian kecelakaan mayoritas terjadi di jalan yang mulus dan cuaca cerah. Sehingga, bisa disimpulkan penyebab kecelakaan adalah ceroboh berkendara.
"Penyebab kecelakaan ceroboh saat mendahului kendaraan. Itu yang pertama. Yang kedua, tidak jaga jarak. Itu yang jadi analisa di 2022," ujar dia.
Pihaknya gencar mengadakan edukasi keselamatan berkendara dengan menggandeng Jasa Raharja, melakukan kegiatan tertib berlalu lintas secara masif. Kegiatan ini secara masif dilakukan di pondok pesantren dengan sasaran pelajar terutama tingkat SMP dan SMA.
Ia menyebut Polri mempunyai program antara lain Police Goes to School, Kampus Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, kemudian masyarakat terorganisir.
Saat Ramadhan ini, pihaknya menggelar acara Safari Ramadhan dalam rangka santri aman berkendara (Trimandara) menggandeng Jasa Raharja.
Sementara itu, Mundzir Ponpes Tebuireng Jombang Kiai Lukman Hakim berterimakasih atas edukasi yang telah diberikan untuk para santri.
Menurut dia, edukasi ini penting sebagai pengetahuan sehingga santri lebih tertib berlalu lintas.
"Insya Allah, santri jarang yang kecelakaan karena tertib berlalu lintas," kata dia.
Polri: Usia 15-19 tahun paling sering terlibat kecelakaan
Senin, 3 April 2023 22:38 WIB
Penyebab kecelakaan ceroboh saat mendahului kendaraan