Malang (ANTARA) - Pemerintah Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengembangkan program ketahanan pangan dalam upaya mendukung desa edu-agro wisata di wilayah tersebut.
Kepala Desa Bangelan Budiono dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Malang, Jatim, Jumat mengatakan program ketahanan pangan tersebut dilakukan pada lahan seluas kurang lebih enam hektare.
"Lahan yang tersedia untuk dikembangkan dalam program ketahanan pangan ini seluas enam hektare, tapi baru 1,5 hektare yang digunakan untuk sayur kubis. Rencananya sisanya akan ditanami jeruk, wortel dan cabai," katanya.
Budiono menjelaskan pengembangan program ketahanan pangan Desa Bangelan tersebut didukung kerja sama sejumlah pihak seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta program corporate social responsibility (CSR) Bank BRI.
Menurutnya, areal tanam sejumlah komoditas hortikultura tersebut akan menjadi bagian penunjang kawasan Edu Agro Wisata Tanaka yang berjarak sekitar 200-300 meter dari titik tersebut.
"Konsepnya seputar areal lahan program ketahanan pangan berbasis hortikultura ini akan dibuatkan jalan yang bisa dilalui mobil pengunjung menuju kawasan wisata alam Tanaka," katanya.
Sementara itu, Camat Wonosari Desy Ariyanti menyatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mendorong desa-desa yang berada di wilayahnya untuk bisa terus berbenah dan berkembang dengan mengedepankan potensi masing-masing wilayah.
"Saat ini, setidaknya ada dua desa yang telah memiliki wisata tematik yaitu Desa Bangelan dengan andalan Edu Wisata Air Tanaka dan kini didukung pengembangan program hortikultura," ujarnya.
Sementara satu desa lainnya, yakni Desa Sumberdem yang mengembangkan konsep wisata tematik. Konsep wisata tersebut di antaranya adalah kampung kopi, kampung rosela, kampung toga, dan kampung Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
"Desa-desa lainnya di Kecamatan Wonosari harus dikembangkan dengan basis potensi yang ada," kata Desy pada kesempatan sama.
Dalam kesempatan itu, peneliti senior BRIN Anang menyatakan tertarik dengan Desa Bangelan dikarenakan rencana menyiapkan areal tanam hortikultura, yang diharapkan bisa menjadi produsen komoditas tersebut seperti Kecamatan Pujon.
"Potensi serta areal lahan Desa Bangelan sangat cocok untuk kawasan lahan hortikultura. BRIN memberikan bimbingan teknis tidak hanya saat masa tanam tetapi juga pascapanen termasuk memperkenalkan industri pengolahannya," katanya.