Surabaya (ANTARA) - School of Management Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (Ubaya) mengajak pakar dari enam negara untuk bertukar ide terkait perkembangan teknologi metaverse melalui Insyma 20 (International Symposium on Management) yang digelar di Bangkok, Thaliand.
Ketua Insyma 20 Ubaya Dr. Dra. Elsye Tandelilin, M.M., HCM., dalam keterangan di Surabaya, Jumat mengatakan ada 70 peserta dari enam negara yang mengikuti kegiatan bertajuk "The Metaverse and Beyond : Opportunity or Disaster? New Realities in Workplaces" itu.
"Pemilihan topik dilatarbelakangi oleh kondisi COVID-19 yang mendorong ke arah pemanfaatan semua pekerjaan dengan didorong kemajuan teknologi," ujar Elsye.
Pada kegiatan itu, Assoc. Prof. Dr. Tavida Kamolvej (Vice Governor of Bangkok) dan Dr. Indrawan Nugroho (CEO & Co-Founder Corporate Innovation Asia (CIAS) menjadi pembicara.
Selain itu, sebanyak delapan universitas turut menjadi co-host pada acara ini, yaitu Suan Sunandha Rajabhat University, Paramadina University, University of Surabaya program studi Accounting, University of Ibn Khaldun Bogor, Islamic University of Lamongan, University of Surabaya Master of Management Program, University of Surabaya Polytechnic, dan University of Sari Mulia.
Insyma rutin diselenggarakan oleh Ubaya School of Management sejak tahun 2003. Beragam topik artikel call for papers yang dipresentasikan di Insyma 20 mulai dari marketing management, operation management, human resource management, financial management, accounting, entrepreneurship, hingga strategic management.
Total paper yang diterima adalah sebanyak 75 dan semuanya akan terpublikasi proceeding Atlantis Press.
"Harapannya, Insyma 20 ini dapat menjadi wadah untuk bisa bertukar pikiran dan memiliki gambaran terkait dengan perkembangan teknologi yang didukung metaverse di dunia kerja dan pendidikan," ujar Elsye.(*)