Trenggalek (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Trenggalek menyosialisasikan gerakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya pencegahan penyakit leptospirosis yang belakangan mewabah di sejumlah daerah di Jawa Timur.
"Kuncinya ada di PHBS ini. Semua jenis penyakit bahkan bisa dicegah dengan cara ini," kata Sekretaris Dinkes Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Trenggalek, Sunarto di Trenggalek, Jumat.
Ia mengatakan gerakan ini tentu juga harus dibarengi dengan pemberantasan hama tikus.
Menurut dia langkah PHBS menjadi penangkal dini agar warga tidak terjangkit bakteri leptospira yang biasanya ada pada kencing tikus di sekitar rumah atau lingkungan tertentu.
"Dengan kita tidak menempatkan sampah ditempat yang tidak semestinya, tikus tidak akan berkembang disana. Leptospirosis itu ditularkan salah satunya adalah dari tikus," katanya.
Kendati sejauh ini belum ada kasus leptospirosis di Trenggalek, pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat waspada dan melakukan langkah pencegahan dini. Salah satunya adalah dengan membiasakan pola hidup bersih dan sehat.
"Seperti panas, nyeri pada sendi, mata biasanya mengalami kemerahan. Biasanya nyeri pada betis, nyeri sekali kadang-kadang sampai terjadi gagal ginjal. Dengan deteksi dini, Insya Allah lebih mudah disembuhkan. Karena kalau sudah terjadi gagal ginjal, membutuhkan pengobatan ekstra," kata Sunarto.
Sementara itu kasus leptospirosis saat ini menjadi perhatian Dinkes Jatim, karena beberapa daerah sudah terdeteksi wabah ini, termasuk di Kabupaten Tulungagung dan Pacitan yang berbatasan langsung dengan Trenggalek.
Data resmi yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Jawa Timur per 5 Maret 2023, jumlah kasus leptospirosis di Jawa Timur tercatat sebanyak 249 kasus. Sementara pada kurun 2022 ada sebanyak 606 kasus.
Data 2023 itu, terbanyak adalah Kabupaten Pacitan dengan jumlah 204 kasus, enam di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Selain itu, tiga kasus dengan jumlah kematian dua orang di Kabupaten Probolinggo, tiga kasus di Kabupaten Gresik, delapan kasus di Kabupaten Lumajang, sebanyak lima kasus satu meninggal dunia di Kota Probolinggo, 22 kasus di Kabupaten Sampah dan empat kasus di Kabupaten Tulungagung.
Totalnya ada sembilan orang dilaporkan meninggal akibat leptospirosis.
"Saya berpesan kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, jika merasakan gejala tersebut segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar segera mendapatkan penanganan medis," demikian Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Dinkes Trenggalek sosialisasi pencegahah penyakit leptospirosis
Jumat, 10 Maret 2023 21:34 WIB