Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, membentuk puskesmas pandu (pelayanan terpadu) sebagai upaya mengendalikan penyakit tidak menular.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima di Kediri, Kamis, mengemukakan penyakit tidak menular menjadi konsentrasi pemerintah sejak tahun 2016 dan saat ini menjadi penyakit yang semakin serius.
Ia menjelaskan penyakit tidak menular seperti hipertensi mengalami tren peningkatan dan merupakan penyakit yang disebut silent killer atau penyakit yang menyebabkan kematian secara perlahan. Umumnya masyarakat tidak mengeluh sakit sehingga cenderung merasa nyaman meski memiliki penyakit tekanan darah tinggi, padahal hal tersebut cukup berbahaya.
"Penyakit tidak menular apabila tidak diatasi di masa depan akan menjadi bumerang untuk sistem kesehatan kita," katanya.
Ia mengatakan sekitar 34 persen masyarakat Indonesia menderita hipertensi. Angka ini berdasarkan data dari Riset Kesehatan Daerah Tahun 2018.
"Sebagai optimalisasi upaya pencegahan dan pengendalian, Pemerintah Kota Kediri juga telah menyiapkan fasilitas kesehatan, antara lain pembentukan puskesmas pelayanan terpadu (pandu) penyakit tidak menular (PTM)," katanya.
Masyarakat, menurut dia, dapat memanfaatkan layanan puskesmas pandu PTM ini untuk deteksi dini, edukasi kesehatan hingga penanganan PTM.
"Saat ini seluruh puskesmas di Kota Kediri sudah menjadi puskesmas pandu PTM, yaitu puskesmas dengan penanganan PTM secara terpadu. Hal ini sangat diperlukan untuk deteksi dini sehingga nantinya bisa dilakukan penanganan atau diobati lebih cepat dan dapat dikendalikan dengan baik," kata dia.
Ia mengatakan, penyakit hipertensi sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan hal-hal seperti menjaga gizi atau diet yang seimbang, mempertahankan berat badan dan lingkar badan yang ideal, melakukan gaya hidup yang sehat dengan berolahraga teratur, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi alkohol.
"Menerapkan gaya hidup sehat merupakan kunci dalam pencegahan hipertensi. Kader juga diharapkan memberikan edukasi ke masyarakat tentang apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi," kata dia.
Ia menambahkan, keberhasilan pencegahan dan pengendalian hipertensi merupakan tanggung jawab bersama seluruh stakeholder, petugas puskesmas, dan para kader dengan melakukan skrining atau deteksi dini secara lebih masif.