Mojokerto (ANTARA) - Tim dosen dan mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) memberi pelatihan augmented reality (AR) dan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) bagi staf dan warga Desa Kesiman, Mojokerto.
"Pelatihan ini merupakan bagian dari Kegiatan Kampung Bangkit (KKB), Program insentif pengabdian masyarakat yang terintegrasi dengan MBKM berbasis kinerja IKU bagi PTS tahun 2022," kata Ketua tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Ubaya, Dr. Rizky Eriandani, S.E.,M.Ak.,CSRS dalam keterangannya, Jumat.
Selain Rizky Eriandani, tim terdiri dosen Ubaya terdiri dari Esti Dwi Rinawiyanti, S.T., M.B.A., Ph.D., Fidelis Arastyo Andono, S.E., Ak., M.M., Ph.D., dan Argo Hadi Kusumo, S.T., M.B.A. Kegiatan ini juga melibatkan lima mahasiswa yang berasal dari Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya.
Rizky mengatakan, adanya pelatihan ini dilatarbelakangi oleh visi Kepala Desa Kesiman, Helmi Affandi, S.Pt. untuk menjadikan Desa Kesiman menjadi desa yang cerdas, maju, mandiri, dan sejahtera.
"Oleh karena itu, kami dari tim Program Pemberdayaan Masyarakat memfasilitasi ide tersebut sebagai bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari perguruan tinggi," katanya.
Ia menambahkan, agar Desa Kesiman bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi, maka diadakan pelatihan pembuatan augmented reality (AR).
AR ini akan dipasang di alat bermain, tempat sampah yang dipilah, serta papan informasi dan beberapa obyek di area wisata edukasi. Kode AR tersebut dapat di-scan pengunjung untuk mendapatkan informasi secara interaktif.
Untuk pelatihan K3L, tim memberikan pelatihan mengenai CHSE yang meliputi cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan).
Dua pembicara dari Masyarakat Standarisasi Indonesia DPW Jawa Timur membagikan kepada peserta pelatihan mengenai dasar, wawasan dan pengalaman terkait K3L dan CHSE.
Rizky menilai, materi ini penting untuk dibagikan karena Desa Kesiman, khususnya Café Lore Omah dan area bermain anak termasuk industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Harapannya, pengelola wisata edukasi di Desa Kesiman memahami bagaimana menjaga area permainan supaya aman dan nyaman, sehingga tidak terjadi kecelakaan saat bermain. Lalu, mereka juga dapat mengetahui bagaimana teknik penanganan pertama jika terjadi kecelakaan.
Selain memberikan pelatihan, tim juga menyediakan tempat sampah yang terpisah untuk sampah organik, nonorganik dan botol plastik.
Di tiap tempat sampah diberikan kode augmented reality (AR) sehingga pengunjung wisata edukasi bisa mendapatkan informasi terkait dengan sampah tersebut.
"Dengan demikian, diharapkan pengunjung khususnya anak-anak bisa bermain sembari belajar mengenal dan memilah sampah sedari dini," ujar Rizky.
Ada pula pemberian fasilitas permainan anak, seperti ayunan, jembatan gantung, seluncuran, serta mini wall climbing. Saat ini, Lore Omah banyak dikunjungi remaja dan keluarga untuk mencari suasana yang asri dan nyaman dengan beberapa spot foto yang menarik.
"Jika ditambah fasilitas tempat bermain anak, Lore Omah diharapkan dapat menarik lebih banyak keluarga untuk datang. Terlebih karena area wisata edukasi ini tepat bersebelahan dengan Café Lore Omah," ujar Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya itu.
Rizky dan tim juga berharap, melalui program ini, Desa Kesiman semakin berkembang dan maju, sehingga kesejahteraan warga desa dapat semakin meningkat.