Proyek Pengelolaan Gas Sukowati Tunggu PJBG
Kamis, 7 Juli 2011 14:26 WIB
Bojonegoro - Pembangunan proyek pengelolaan gas bawaan sumur minyak Sukowati di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), yang diperkirakan menelan biaya Rp200 miliar, masih menunggu penentuan harga dan penyusunan pernjanjian jual beli gas (PJBG).
Direktur Utama PT BBS Bojonegoro, Deddy Afidick, Kamis mengatakan, proses yang dikerjakan konsorsium PT Inter Media Energy - PT Niaga Gema Teknologi, Jakarta yang bermitra dengan PT BBS yakni melakukan penyusunan PJBG, yang didalamnya di antaranya berisi harga gas.
Dalam PJBG itu, katanya, dilakukan dengan Joint Operating Body (JOB) Pertamina - Petrochina East Java (PPEJ), selaku kuasa BP Migas, yang selama ini, mengelola lapangan minyak Sukowati di Bojonegoro.
Diperkirakan, lanjutnya, PJBG Juli ini sudah rampung, sehingga proses selanjutnya yakni mengerjakan pembangunan konstruksi proyek pengelolaan gas bawaan sumur minyak Sukowati. Dijadwalkan, pengerjaan konstruksi proyek pengelolaan gas bawaan sumur Sukowati tersebut, berkisar 12 bulan.
Menurut dia, semua biaya pembangunan proyek pengelolaan gas ikut sumur minyak Sukowati ditanggung dan sesuai kesepakatan PT BBS dalam operasionalnya memperoleh keuntungan 30 persen.
Namun, katanya, kalau dalam pengelolaan tersebut, mitra kerja PT BBS modalnya sudah kembali, keuntungan yang diperoleh bisa meningkat menjadi 40 persen."Kalau modalnya belum kembali, keuntungan pengelolaan gas yang kami peroleh 30 persen," katanya mengungkapkan.
Ia menjelaskan, bentuk kerja sama yang dilakukan dalam pengelolaan gas tersebut yakni Joint Operation (JO). Pada tahap awal produksi yang dihasilkan yaitu kondensat atau minyak ringan, menyusul setelah itu memproduksi elpiji.
Selama ini, gas bawaan dari produksi sumur minyak Sukowati, dengan jumlah sekitar 25 juta kaki kubik per hari, sudah ada yang dikelola pihak ketiga sebesar 10 juta kaki kubik dan sisanya dikelola PT BBS. Karena belum ada pengolahan gas bawaan tersebut, sebagian besar gas yang dihasilkan dibakar.
"Bagi kami pembangunan proyek pengelolaan gas lebih cepat lebih baik, untuk menunjukkan daerah tidak hanya sebagai penonton," katanya menegaskan. ***5***