Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong pendidikan antikorupsi agar ditanamkan sejak usia dini.
Salah satunya mengapresiasi pemilihan Duta Pelajar Antikorupsi Jatim 2022 yang diselenggarakan di Alun-alun Kota Surabaya.
"Saya dukung pendidikan antikorupsi sejak dini agar terus ada yang menjaga generasi kita di masa depan," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Jumat.
Sebanyak 10 Duta Pelajar Antikorupsi 2022 memasuki babak final yang telah diseleksi dari kabupaten/kota se-Jatim.
Para finalis dalam kegiatan untuk menyambut hari antikorupsi se-dunia yang jatuh pada 9 Desember 2022 mendatang itu telah melalui seleksi tes tulis, karya tulis ilmiah remaja dan presentasi karya tulis ilmiah remaja.
Selanjutnya masing-masing finalis harus menjawab pertanyaan dari dewan juri di babak final.
Menurut Khofifah, pendidikan antikorupsi sebaiknya tidak berhenti di jenjang SMA/SMK /MA saja. Namun juga sejak anak-anak masih usia pra sekolah.
"Jadi sejak kecil anak-anak sudah harus diajarkan tentang moral dan nilai integritas. Sederhananya harus mengerti perbedaan baik dan buruk. Jadi diajari hal-hal kecil, seperti tidak boleh mengambil milik teman, jangan terlambat masuk kelas, jujur sama orang tua. Hal-hal seperti ini harus dimulai sejak dini," tuturnya.
Kepada masyarakat umum dan mereka yang bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim, Mantan Menteri Sosial itu menekankan agar bisa menjaga nilai-nilai kejujuran dan kebenaran.
"Sebab jati diri bangsa bermula dari individu masing-masing," ucapnya. (*)