"Kegiatan itu merupakan bagian dari upaya agar pemuda zaman sekarang sadar bahwa korupsi harus diperangi sejak di bangku sekolah," kata Ketua Dewan Pendidikan Jatim Prof. Warsono di Surabaya, Sabtu.
Ada sebanyak 1.549 pendaftar mengikuti ajang ini, hingga akhirnya terjaring 10 besar peserta yang lolos pada tahapan final. Di tahapan ini, mereka menjelaskan gagasan, program dan rencana aksi jika telah dinobatkan sebagai Duta Pelajar Antikorupsi 2023.
Hasilnya Farhan Akbar siswa SMAN 3 Kota Pasuruan dan Dewi Ratih Kumala Tungga dari SMAN 2 Taruna Bhayangkara Jatim sebagai juara 1 Duta Pelajar Anti Korupsi Jatim 2023.
Baca juga: Dindik Jatim terima penghargaan UNICEF karena gagas SMA "double track"
Mantan Rektor Universitas Negeri Surabaya itu menyebut korupsi bukan hanya merugikan bangsa dan negara, tetapi juga merugikan masa depan pelajar saat ini, karena masa depan ditentukan hari ini.
"Pemberantasan korupsi, kita harapkan mereka ketika sudah saatnya menjadi pejabat dan lain sebagainya, tidak akan melakukan," tuturnya.
Dalam pemilihan duta itu, tambah Prof. Warsono, penilaian didasarkan pada wawasan, integritas dan program atau kegiatan dalam melawan korupsi yang harus dimiliki setiap peserta.
“Karena untuk mengajak orang antikorupsi itu dia sendiri harus antikorupsi. Artinya, sudah menjadi contoh bagi orang lain. Kalau tidak bisa menjadi contoh bagi orang lain ya bagaimana itu nanti ajakan-ajakan bisa diterima dan diikuti," katanya.
Direktur Jejaring Pendidikan KPK, Ramah Handoko mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari mengamalkan nilai dalam trisula pelaksanaan antikorupsi.
"Trisula antikorupsi KPK itu ada penindakan, pencegahan dan pendidikan. Nah, ini adalah salah satu sula dalam pendidikan dalam hal menanamkan nilai-nilai," ucapnya.
Upaya tersebut, kata dia, agar pelajar di zaman sekarang menjadi generasi yang memiliki sikap memerangi korupsi. Sehingga, beberapa tahun ke depan dapat menghasilkan orang-orang yang punya kepedulian terhadap isu korupsi.
“Yang paling penting adalah pemahaman mereka terhadap sikap anti korupsi, karena menurut kami ini investasi yang cukup baik untuk ke depan," tuturnya.
Sementara itu, salah satu Duta Pelajar Anti Korupsi yang terpilih, Farhan mengungkapkan kondisi bangsa yang marak korupsi hingga di tingkat bawah mendorongnya untuk mengikuti pemilihan tersebut.
Sikap koruptif, lanjut dia, lambat laun akan menghancurkan masa depan bangsa Indonesia.
"Saya berpikir apa upaya yang bisa saya lakukan dan ini salah satu langkah saya untuk menggerakkan dan melakukan berbagai pergerakan untuk melawan sikap koruptif baik di sekeliling saya (tingkat sekolah) maupun di lingkungan masyarakat," katanya.