Mojokerto (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mendukung pelestarian permainan tradisional salah satunya dengan menggelar rutin lomba permainan tradisional di daerah setempat.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Mojokerto, Minggu, mengatakan di tengah era modern seperti ini penting dikenalkan permainan tradisional kepada anak-anak
"Tentunya selain melestarikan budaya, anak-anak juga akan bisa tumbuh berimbang di tengah teknologi dan seni budaya," katanya saat menyerahkan piala penghargaan kepada pemenang Festival Taman Dolanan 2022 yang digelar organisasi Taman Hidup Cakrawinata.
Ia mengatakan Festival Taman Dolanan 2022 sebagai kedua kali digelar di Kabupaten Mojokerto dengan harapan kegiatan semacam ini bisa rutin digelar di masing-masing sekolah.
"Kami ingin kegiatan ini menjadi kegiatan rutin yang bisa digelar di masing-masing sekolah," ujarnya
Ia juga menyatakan bangga atas terselenggara kegiatan tersebut, karena diinisiasi oleh para pemuda Mojokerto yang kreatif dan peduli.
"Terima kasih, ke depannya mungkin bisa menggandeng Dinas Pendidikan dan Disbudporapar Kabupaten Mojokerto untuk menggelar kegiatan selanjutnya," tuturnya.
Ketua Organisasi Taman Hidup Cakrawinata Mojokerto Aldias Biung Sankra menyampaikan organisasinya nonprofit yang berkonsentrasi pada kebudayaan, pendidikan, serta kemanusiaan.
Ia mengatakan keberhasilan kegiatan kali ini bukan dihitung dari berapa jumlah peserta, namun seberapa banyak orang yang bisa bergabung dalam kegiatan serta tumbuh bersama.
"Jika dihitung jumlah peserta, kegiatan kami ini gagal, tetapi jika dihitung dari banyaknya orang yang ada di sini untuk belajar dan berproses bersama, target kami berhasil," ujarnya.
Ia menambahkan besar harapan untuk melihat tumbuh kembang generasi masa kini yang berkarakter meski di tengah perkembangan teknologi yang pesat.
"Keberhasilan kami adalah, bagaimana kita ke depan bisa melihat anak-anak pada masa kini yang tumbuh dengan berkarakter serta tidak tumpul oleh zaman," katanya.
Festival Taman Dolanan 2022 diikuti sedikitnya 77 peserta yang mengikuti enam cabang lomba permainan tradisional, yakni ketapel, gobak sodor, boi-boian, kolase, rangku alu, dan estafet egrang.