Pemerintah Kabupaten Pasuruan membangun 1.004 jamban sehat di daerah setempat guna mengurangi masyarakat yang buang air besar secara sembarangan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan Eko Bagus Wicaksono dalam keterangan pers di Pasuruan, Selasa, mengatakan jamban tersebut akan dibangun di 51 desa di 22 kecamatan.
Anggaran pembangunan satu jamban Rp2,5 juta, sedangkan total anggaran Rp2,5 miliar.
Ia mengatakan anggaran tidak bersumber dari APBD induk, tetapi dialokasikan dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
"Kalau per KK anggarannya sebesar Rp2,5 juta. Tapi kalau totalnya mencapai Rp2,5 miliar dari APBD Kabupaten Pasuruan yang bersumber dari DBHCHT," kata Eko.
Ia mengatakan jamban sehat yang dibangun tahun ini jumlahnya meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni 830 jamban.
Pembangunannya, kata dia, sudah dimulai pada pertengahan bulan Oktober dan ditargetkan selesai sebelum akhir tahun.
Pembangunannya, kata dia, sudah dimulai pada pertengahan bulan Oktober dan ditargetkan selesai sebelum akhir tahun.
Hanya saja, kata dia, meski tahun ini ada seribuan jamban sehat yang tengah dibangun, masih ada 22 ribu rumah warga yang belum memiliki jamban sehat.
Ia mengatakan secara bertahap Pemkab Pasuruan akan membangun jamban sehat karena minimnya anggaran yang dimiliki untuk membangun dengan jumlah yang jauh lebih banyak.
Eko berharap, ada banyak pihak yang membantu masyarakat yang belum mempunyai jamban, agar tak ada lagi yang BAB (Buang Air Besar) sembarangan.
"Karena kalau APBD saja ya tidak mungkin bisa menyelesaikan semuanya langsung. Kami berharap swasta, perusahaan atau pihak lain yang membantu pemerintah dalam melengkapi rumah warga kurang mampu dengan jamban sehat," tutur dia.