Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan menegaskan komitmennya untuk menghapus tindak perundungan (bullying) di lingkungan sekolah di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dengan membentuk satuan tugas khusus yang menangani masalah tersebut
Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan Nurkholis menilai pembentukan satgas tersebut dinilai perlu dilakukan untuk menangani masalah bullying dengan kerja sama yang matang antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan serta seluruh sekolah di wilayah setempat.
"Perlu dibentuk Satgas khusus untuk meminimalkan bullying serta untuk menjadi wadah dalam penyelesaian permasalahan bullying tersebut di dalam tubuh Dinas Pendidikan," kata Nurkholis dalam keterangan yang diterima di Pasuruan, Selasa.
Selain pembentukan Satgas, Nurkholis juga meminta setiap elemen pengajar dan pengawas pendidikan untuk aktif memonitor para siswa terutama pada saat kegiatan di sekolah serta pada saat kegiatan ekstrakurikuler di luar jam sekolah.
Dalam kegiatan pembinaan yang dihadiri ratusan pengawas sekolah, penilik, serta kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan tersebut, Nurkholis juga menitikberatkan peningkatan kompetensi peserta guna memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di wilayah Pasuruan menjadi optimal.
Ia menilai peningkatan kompetensi tersebut dapat diperoleh melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mengikuti kursus keterampilan, serta mengikuti seminar terkait tugas masing-masing.
Nurkholis juga meminta atensi khusus kepala sekolah yang hadir untuk memperhatikan fasilitas sekolah mengingat saat ini merupakan musim hujan yang meningkatkan potensi bencana dan bisa merusak fasilitas sekolah.
Nurkholis menegaskan kepada para kepala sekolah yang hadir untuk melakukan pengecekan khususnya pada atap sekolah masing-masing agar saat hujan deras atau angin kencang terjadi atap sekolah tidak sampai runtuh.
"Terutama untuk memastikan kondisi bangunan sekolah dalam keadaan baik serta perlunya rencana mitigasi yang matang sehingga murid dan para guru dapat melaksanakan KBM dengan nyaman dan aman," kata Nurkholis.