Madiun (ANTARA) - BPBD Kabupaten Madiun, Jawa Timur, melakukan mitigasi sebagai antisipasi dan persiapan menghadapi bencana alam saat musim hujan yang rawan terjadi di sejumlah titik daerah setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Muhammad Zahrowi mengatakan mitigasi dilakukan dengan memetakan kecamatan yang rawan dengan ancaman bencana hidrometeorologi.
"Selain itu, kami juga menyiapkan personel tanggap bencana serta sarana dan prasarana penunjang, terlebih saat ini sudah masuk pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke hujan," ujar Zahrowi di Madiun, Selasa.
Sesuai pemetaan terdapat delapan kecamatan dari 15 kecamatan di Kabupaten Madiun yang rawan terjadi bencana tanah longsor, banjir, angin puting beliung, dan banjir bandang saat curah hujan tinggi.
Delapan kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Gemarang, Saradan, Kare, Wungu, Dagangan, Balerejo, Mejayan, dan Madiun.
Sedangkan, untuk sarana dan prasarana penunjang penanganan bencana yang disiapkan antara lain, gergaji mesin, perahu karet, alat pencahayaan, alat evakuasi, mesin pompa air, alat P3K, dan peralatan dapur umum.
Ia menjelaskan, berbagai upaya persiapan tersebut dilakukan berdasarkan peringatan dari BMKG yang menyebutkan bahwa musim hujan maju dari prakiraan.
Karena itu, BMKG bersama BNPB juga meminta daerah melakukan upaya pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, seperti puting beliung, banjir, dan gerakan tanah atau longsor.
Pihaknya juga melibatkan masing-masing camat, utamanya di daerah rawan bencana agar kemudian disosialisasikan kepada seluruh warganya. Warga diminta untuk mewaspadai terkait potensi kebencanaan tersebut.
Ia menambahkan, dengan melakukan mitigasi tersebut, diharapkan dampak yang ditimbulkan dari potensi bencana dapat diminimalisasi, utamanya korban jiwa.
BPBD Kabupaten Madiun lakukan mitigasi antisipasi bencana hidrometeorologi
Selasa, 11 Oktober 2022 21:06 WIB
Selain itu, kami juga menyiapkan personel tanggap bencana serta sarana dan prasarana