Arif Fathoni menegaskan bahwa ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan angin kencang, harus diantisipasi dengan langkah-langkah strategis.
"Pemkot Surabaya harus segera menguatkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana ini," ujarnya di Kota Surabaya, Minggu.
Ia menyoroti perlunya edukasi kepada masyarakat terkait dengan mitigasi bencana.
"Kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana harus ditingkatkan. Sosialisasi dan pelatihan tanggap bencana perlu digencarkan, terutama di wilayah rawan banjir," katanya.
Ia mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan pemkot.
Namun, ia mengingatkan agar kesiapan infrastruktur pendukung, seperti saluran drainase dan pompa air, terus diperbaiki dan diawasi secara berkala.
"Kita tidak boleh lengah. Seluruh elemen masyarakat dan pemerintah harus bersatu padu dalam menghadapi ancaman ini," ucapnya.
Selain itu, DPRD Surabaya mendorong alokasi anggaran yang memadai untuk penanggulangan bencana.
"Anggaran harus digunakan secara efektif untuk memperkuat sarana dan prasarana penanggulangan bencana, serta mendukung upaya pencegahan dan penanganan di lapangan," ujarnya.
Ia berharap, dengan kesiapan yang matang, Surabaya dapat mengurangi dampak negatif dari bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi.
"Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan demi melindungi warga Surabaya," ujarnya.