Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), telah membentuk strategi penanganan terhadap potensi terjadinya bencana alam untuk masa mudik dan libur Lebaran 2025.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan di Malang, Senin, mengatakan sudah mendirikan pos lapangan pada empat wilayah kecamatan di daerah setempat.
"Kami membentuk pos lapangan di empat wilayah yakni Kecamatan Ngantang, Singosari, Tumpang, dan Tirtoyudo," kata Sadono.
Pos lapangan dari BPBD sudah dibuka sejak awal tahun 2025 dan kemudian akan dioperasionalkan hingga 8 April 2025.
"Kami menyesuaikan dengan pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru. BPBD diminta mendukung proses mudik Lebaran di masa darurat bencana hidrometeorologi," ujarnya.
Pendirian pos lapangan yang berfungsi untuk memantau perkembangan kondisi kegawatdaruratan itu juga ditopang dengan penyiagaan seluruh personel BPBD Kabupaten Malang.
"Kami juga ada pos komando tanggap darurat di Kantor BPBD Kabupaten Malang. Lalu menyiapkan kebutuhan sumber daya logistik dan peralatan yang akan digunakan menangani kejadian bencana alam," ucap dia.
Tak hanya itu BPBD Kabupaten Malang telah memetakan potensi bencana alam di masing-masing wilayah kecamatan, yakni banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Berdasarkan pemetaan BPBD setempat, untuk wilayah rawan banjir meliputi Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Poncokusumo, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Kalipare, dan Wagir.
Kemudian daerah rawan tanah longsor yakni di Kromengan, Ngajum, Wonosari, Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Poncokusumo, Tumpang, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, dan Wagir.
Sedangkan wilayah yang dinyatakan rawan diterpa angin puting beliung ada di Karanggploso, Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Jabung, Tajinan, Poncokusumo, Bululawang, Gondanglegi, Sumberpucung, dan Kepanjen.
Strategi yang dibentuk oleh BPBD menindaklanjuti hasil rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terkait kewaspadaan potensi cuaca ekstrem berupa hujan deras, angin kencang, hujan es, dan angin puting beliung di wilayah Jawa Timur.
Pada rilis resmi BMKG Juanda itu disebutkan kondisi cuaca buruk tersebut memungkinkan memicu bencana hidrometeorologi, berupa banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang, pada periode 24 Maret hingga 2 April 2025.
Kondisi tersebut disebabkan masa peralihan musim atau pancaroba.
BMKG Juanda menyatakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem adalah Kabupaten Malang.