Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Madiun menggelar pasar murah guna menstabilkan harga kebutuhan pokok di wilayahnya sekaligus menekan inflasi imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkop) Kabupaten Madiun Tony Eko Prasetyo mengatakan pasar murah tersebut menyediakan tujuh jenis komoditas bahan pangan dengan harga lebih murah dari pasaran.
"Untuk tahap awal, pasar murah digelar di 18 desa. Sasarannya meliputi desa yang terdapat kasus anak 'stunting' dan banyak warga berpenghasilan rendah," ujar Tony di sela kegiatan pasar murah di Kantor Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Kamis.
Tujuh komoditas bahan pangan yang disediakan antara lain, beras kemasan 5 kilogram, gula pasir, minyak goreng, telur ayam, bawang merah, bawang putih, dan mi instan.
Disperdagkop Kabupaten Madiun menyediakan sebanyak 1 ton beras, 900 liter minyak goreng kemasan Minyakita, 900 kilogram gula pasir, 250 kilogram telur ayam, 115 kilogram bawang putih, 115 kilogram bawang merah, dan 1.000 bungkus mie instan.
Rincian harganya, 500 gram bawang merah dihargai Rp10.000, 500 gram bawang putih Rp7.000, minyak goreng kemasan Minyakita Rp10.500 per liter, dan telur ayam Rp20.000 per kilogram.
Agar tidak terjadi aksi borong, petugas telah membagikan kupon ke warga yang telah terdata untuk ditukarkan saat membeli.
Sementara itu, warga antusias dan mengaku sangat terbantu adanya pasar murah tersebut, terlebih harga kebutuhan pokok saat ini di pasaran mengalami kenaikan.
"Dengan pasar murah ini, saya bisa beli telur ayam, minyak goreng, dan bawang merah dengan harga lebih murah," kata salah satu warga setempat, Umi Sulifah.
Pemkab Madiun gelar pasar murah tekan inflasi daerah
Kamis, 29 September 2022 19:55 WIB
Untuk tahap awal, pasar murah digelar di 18 desa