Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, lebih menggencarkan operasi pasar murah sebagai solusi guna menekan inflasi, menyusul kebijakan pusat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Sesuai dengan perintah dari Presiden RI, kami melakukan OPM (operasi pasar murah) yang anggarannya telah diputuskan diambilkan dari dana belanja tidak terduga (BTT) untuk mensubsidi biaya ongkos angkut dari bahan-bahan pokok tersebut. Sehingga harga yang ada di pasar sama dengan harga dari petani," kata Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit di Kediri, Senin.
Bagus Alit dalam rapat koordinasi di Balai Kota Kediri tersebut menambahkan, pemkot berupaya melakukan percepatan dalam rangka pengendalian inflasi daerah seperti melalui pemberian bantuan sosial dan OPM.
Sekda berharap upaya yang dilakukan tersebut mampu mengendalikan inflasi.
"Semoga dalam pekan ini semuanya dapat terlaksana," kata Bagus Alit.
Baca juga: Jokowi perintahkan daerah gunakan APBD untuk tahan inflasi
Namun, pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dengan kenaikan harga BBM itu.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya penyesuaian harga BBM. Pemkot Kediri akan selalu hadir untuk membantu masyarakat dalam mengendalikan harga bahan-bahan pokok yang naik saat ini. Karena tidak hanya di Indonesia saja, tapi di semua negara juga mengalami hal yang sama," kata dia.
Sekda Kota Kediri mengikuti rapat koordinasi dengan pemerintah pusat yang dilakukan secara daring. Dalam rapat yang dihadiri Presiden Joko Widodo tersebut, diimbau agar pemerintah daerah memberikan subsidi dalam rangka mengendalikan kenaikan harga beberapa komoditas bahan pokok akibat dari penyesuaian harga BBM.
Subsidi tersebut nantinya akan diambilkan sebanyak 2 persen dari dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) dalam bentuk bantuan sosial, yang akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan seperti nelayan, pengendara ojek, dan pelaku UMKM.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden RI juga mengajak pemerintah daerah bersama-sama pemerintah pusat bahu- membahu membantu masyarakat yang terdampak dari penyesuaian harga BBM seperti saat mengatasi COVID-19. Presiden meyakini Indonesia dapat mengatasi inflasi di tahun ini dan dapat dikendalikan di bawah 5 persen. (*)
Baca juga: Kota Batu mulai program Gerakan Tanam untuk kendalikan inflasi