Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri mengintensifkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), salah satunya sebagai upaya pengendalian inflasi dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kamis, mengemukakan pihaknya telah mengadakan high level meeting (HLM) TPID Kota Kediri.
Kegiatan ini juga merupakan implementasi arahan Kementerian Dalam Negeri, terkait dengan pengendalian inflasi dan jaring pengaman sosial untuk penanggulangan dampak kenaikan BBM.
"Adapun solusi dalam pengendalian inflasi akibat dampak kenaikan BBM ada beberapa hal penting yang menjadi perhatian. Seperti komunikasi publik yang baik dengan tidak membuat masyarakat panik, TPID harus selalu aktif dan saling bersinergi baik TPID tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya," katanya di Kediri.
Lebih lanjut, wali kota mengatakan naiknya harga BBM memang membuat khawatir akan dampaknya yang berpengaruh terhadap inflasi.
Nantinya, kata dia, satgas pangan daerah agar melaporkan harga dan ketersediaan komoditas, termasuk tim mengecek langsung ke lapangan terkait harga dan ketersediaan komoditas termasuk masalah yang terjadi.
Ia juga menambahkan, peran PKK yang perlu menginisiasi gerakan menanam tanaman pangan cepat panen, seperti cabai, bawang, dan lain-lain sebagai upaya mencukupi ketersediaan pangan rumah tangga.
"Masyarakat diimbau untuk cermat dalam penggunaan energi seperti mematikan lampu atau AC apabila tidak digunakan," kata dia.
Dampak kenaikan BBM, Pemkot Kediri intensifkan TPID kendalikan inflasi
Kamis, 8 September 2022 15:15 WIB
Masyarakat diimbau untuk cermat dalam penggunaan energi seperti mematikan lampu atau AC apabila tidak digunakan