Kediri (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, mulai memberikan vaksin booster kedua untuk tenaga kesehatan sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh dari paparan COVID-19.
"Ini sudah mulai sejak 1 Agustus 2022. Dari target 5.500 orang, data baru 40 orang tenaga kesehatan yang sudah booster COVID-19 kedua," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan sedikitnya jumlah tenaga kesehatan yang booster COVID-19 itu karena stok vaksin jenis Moderna yang belum ada. Sesuai dengan aturan, antara booster COVID-19 dengan yang kedua harus sama.
Namun, saat ini untuk vaksin Moderna sudah mulai turun, sehingga para tenaga kesehatan juga bisa melakukan booster COVID-19 yang kedua.
Untuk pemberian bisa di fasilitas kesehatan seperti di rumah sakit hingga puskesmas. Beberapa di antaranya di Dinas Kesehatan Kota Kediri, RS Kilisuci Kota Kediri, dan beberapa rumah sakit lainnya.
Mereka juga akan mendapatkan suntikan sesuai dengan dosis, tergantung dengan jenis vaksin yang diterima.
Sementara itu, terkait dengan pemberian booster pertama COVID-19, Fauzan mengatakan saat ini sudah 41,57 persen.
Dinas Kesehatan Kota Kediri juga intensif jemput bola pada masyarakat, mengimbau agar melakukan vaksinasi booster COVID-19. Hal ini agar tubuh mempunyai daya tahan untuk menangkis paparan virus tersebut.
"Kalau booster COVID-19 yang pertama 41,57 persen. Kami setiap akhir pekan membuka layanan di pusat perbelanjaan memudahkan masyarakat yang hendak vaksin booster COVID-19," kata dia.
Walaupun saat ini kasus COVID-19 di Kota Kediri landai, ia pun tetap berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan demi mencegah paparan virus tersebut. Masyarakat diimbau tetap menggunakan masker dan jaga jarak.
Pemerintah pusat telah memulai pelaksanaan vaksinasi booster kedua COVID-19 untuk kelompok tenaga kesehatan. Namun, pemberian booster kedua selain kepada tenaga kesehatan, juga kepada lansia, dan penderita komorbid, yang akan diberikan berdasarkan prioritas terlebih dahulu yaitu.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu di Jakarta mengatakan pihaknya belum mengeluarkan kebijakan untuk pelaksanaan vaksin booster kedua untuk kelompok masyarakat umum.