Kediri (ANTARA) - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan bahwa sebagai seorang duta wisata Inu Kirana diharapkan mereka bisa meningkatkan wawasan tentang potensi daerah.
"Bagi yang terpilih sebagai juara teruslah belajar dalam menambah wawasan dan pengetahuan, terutama terkait sosial, budaya, pembangunan dan karakter kepariwisataan Kabupaten Kediri," katanya di Kediri, Minggu.
Pemilihan duta wisata Inu Kirana sendiri, kata Bupati menjadi salah satu upaya dalam menyeleksi putra dan putri terbaik yang akan mengemban tugas khususnya dalam memperkenalkan dan mempromosikan kepariwisataan dan kebudayaan di Kabupaten Kediri
"Melalui ajang ini pula sebagai upaya seleksi putra-putri terbaik Kabupaten Kediri yang akan maju dalam pemilihan duta wisata yang lebih tinggi yaitu tingkat provinsi maupun nasional," kata dia.
Pemkab Kediri menggelar pemilihan Duta Wisata Inu Kirana 2022. Selain fisik yang menarik, yang terpilih sebagai duta wisata juga harus memiliki kecerdasan, pengetahuan dan wawasan luas baik itu potensi wisata, budaya, dan potensi unggulan lain dari Kabupaten Kediri.
Praska Arwi Restanto dan Aida Fathiyya terpilih menjadi juara pertama Duta Wisata Inu Kirana Kabupaten Kediri 2022 dalam grand final yang berlangsung di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri.
Praska berasal dari Kecamatan Kayen Kidul sedang Aida dari Kecamatan Badas. Keduanya terpilih menjadi pemenang menyisihkan 18 finalis lain.
Sedang, untuk juara kedua (wakil satu) diterima oleh Inu Irgi Rayfinsa Miftakhulqaqim asal Ngadiluwih dan Kirana Lidya Elysabet asal Wates. Kemudian, juara ketiga (wakil dua) diterima Inu Mohammad Mahendra Firdani asal Mojo dan Kirana Alivia Chairani asal Badas.
Kepada finalis lain yang tidak terpilih menjadi juara, Bupati mengatakan tetap mengemban tugas sebagai wakil Kabupaten Kediri untuk duta investasi, duta lalu lintas, duta lingkungan, duta gemarikan, duta pangan, maupun duta persahabatan.
Gelar grand final itu juga diramaikan pula dengan kedatangan duta wisata daerah tetangga, yakni Panji Galuh dari Kota Kediri, Jatmiko Puspito dari Kabupaten Tulungagung, Kakang Mbakyu dari Kabupaten Trenggalek.
Kemudian, Joko Roro dari Kabupaten Malang, Cung Nduk dari Kabupaten Tuban, Kangmas Diajeng dari Kota Blitar, Gus Yuk dari Mojokerto, Guk Yuk Jombang, serta Raka Raki Jawa Timur. (*)