Jakarta (ANTARA) - Peneliti Utama Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga Dominicus Husada mengatakan proses uji klinik dari vaksin Merah Putih masih berlangsung dan sekarang dalam tahapan injeksi pertama dari uji klinik fase 3.
Dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin, Dominicus mengatakan uji klinis fase 3 sendiri akan selesai enam bulan setelah proses injeksi kedua, yang belum dilaksanakan saat ini.
"Enam bulan setelah injeksi kedua. Sekarang masih injeksi pertama," kata Dominicus dalam wawancara yang dilakukan melalui telepon.
"Sekarang masih terus mengumpulkan sampel, masih proses," tambah Ketua Tim Uji Klinik Vaksin Merah Putih itu.
Baca juga: BPOM berharap Vaksin Merah Putih dapat didaftarkan di WHO
Dimulainya pelaksanaan uji klinik fase 3 dari Vaksin Merah Putih sendiri ditandai dengan acara kick off yang dilaksanakan di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur pada 27 Juni 2022.
Pada tahap uji klinik fase 3 dari vaksin hasil kolaborasi Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia itu direncanakan melibatkan 4.005 subjek. Uji klinik sendiri dilakukan untuk memastikan efikasi dan memonitor reaksi dari Vaksin Merah Putih
Uji klinik fase 3 itu dilakukan bekerja sama dengan lima rumah sakit yaitu RSUD dr. Soetomo Surabaya, RS UNAIR Surabaya, RSUD dr. Saiful Anwar Malang, RS Paru Jember, dan RSUD dr. Soebandi Jember.
Selain digunakan dalam vaksinasi primer, vaksin Merah Putih juga didorong agar dapat digunakan sebagai vaksin booster atau penguat dan vaksin pada anak.
Vaksin COVID-19 tersebut ditargetkan akan dapat mulai diproduksi pada tahun ini, setelah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (*)